Jumat 21 Jul 2023 22:00 WIB

UMJ Raih Peringkat Tertinggi Sinta Score Indikator Kinerja Publikasi Ilmiah Indonesia

UMJ menduduki peringkat ke-61 dari big data Sinta Score secara nasional.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nora Azizah
Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Foto: dok UMJ
Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menduduki peringkat tinggi dalam big data Sinta Score, indikator kinerja publikasi ilmiah di Indonesia yang digunakan oleh Kemendikbudristek. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMJ, Tri Yuni Hendrawati, mengatakan, hasil tersebut merupakan hasil kerja kolaboratif semua civitas akademika UMJ.

“Dari big data Sinta Score, kami peringkat ke-61 nasional. Kemudian UMJ sendiri dari jumlah author Sinta-nya ada di peringkat tujuh. Dari sisi jumlah penelitian, kami jumlah penelitiannya peringkat lima. Lalu dari sisi dana penelitian, kami berada pada urutan kelima juga. Kemudian dari sisi profil peneliti, kami memang nomor lima juga,” ujar Yuni kepada Republika.co.id, di Gedung Rektorat UMJ, Tangerang Selatan, Jumat (21/7/2023).

Baca Juga

Di samping itu, UMJ juga dia sebut memiliki tingkat ketersiapan teknologi (TKT) yang cukup tinggi. Dengan status tingkat TKT yang cukup tinggi itu berarti UMJ sudah mampu mengimplementasikan inovasi yang dimiliki dengan mitra-mitra terkait. Menurut dia, pihaknya berpandangan dosen tidak bisa bekerja sendiri, melainkan harus bisa berkolaborasi dengan mitra yang ada.

“Untuk menuju TKT lebih tinggi itu memang harus lintas disiplin keilmuan. Karena seorang dosen itu tidak single player di dalam proses tersebut,” jelas Yuni.

Dia menjelaskan, semua itu dapat dihasilkan berkat kerja kolaboratif semua civitas akademika UMJ di bawah komando rektor. Menurut dia, setiap dosen menyumbangkan karya-karya tulisnya pada platform Sinta. Dari sana, karya-karya yang ada pada platform tersebut disatukan ke dalam Portal Satu Data Indonesia yang diluncurkan langsung oleh Mendikbudristek, Nadiem Makarim.

“Jadi itu bukan kerja sendiri. Itu adalah kerja kolaboratif. Mulai dari publikasi internasional bereputasi, publikasi nasional, kemudian produk, kita ada merk, ada paten, ada design industri, ada HKI. Makanya LPPM itu mempunyai beberapa struktur. Kita punya yang urus koordinator pengabdian masyarakat, koordinator penelitian, koordinator HKI dan inovasi, dan ada koordinator jurnal,” tutur dia.

Menurut Yuni, UMJ sudah memiliki 24 jurnal yang terakreditasi nasional oleh Sinta. UMJ, kata dia, sudah melakukan pengelolaan jurnal dengan cukup baik saat ini. Hal itu ditunjukkan melalui angka Sinta Score yang tinggi dari sisi hasil jurnal yang dihasilkan oleh UMJ. Pihaknya menjadikan publikasi jurnal sebagai kontribusi UMJ untuk nasional.

“Kami punya paham, seorang dosen itu akan mempunyai amal jariyah di situ nanti. Kenapa? Karena setiap sitasi itu pahalanya mengalir kepada dosen tersebut. Makanya kami selalu menyemangati dosen untuk meningkatkan sitasinya, termasuk melakukan sitasi dengan cara yang fair,” terang Yuni.

Upaya untuk internasionalisasi penelitian tak luput menjadi perhatian LPPM UMJ. Yuni menerangkan, pihaknya sudah menyiapkan skema join research atau penelitian gabungan. Di mana, di sana terdapat beberapa skema dengan negara lain seperti Malaysia, Thailand, dan negara lainnya. Lewat skema tersebut, dosen dapat melakukan kolaborasi penelitian dengan kompetensi tertentu dengan universitas mitra di luar negeri.

“Sekarang itu kan pengelolaaan tridarma perguruan tinggi itu kan harus colab, jadi penelitian, pengabdian, dan pengajaran harus comply. Maka kami sudah mendesain di dalam tata kelola, saat orang meneliti dia bikin modul ajar. Saat dia bikin penelitian, diabdikan di masyarakat. Saat dia penilitian, nanti cari mitranya. Biar tidak menjadi buku yang disimpan saja,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement