REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala LLDikti Wilayah III, Dr Henri Togar Hasiholan Tambunan menyampaikan tiga pesan strategis kepada 1,558 wisudawan pada Wisuda Periode II Tahun 2025. Prosesi wisuda digelar di Auditorium KH Ahmad Azhar Basyir, MA, Gedung Cendekia UMJ, Sabtu (22/11/2025).
Henri menyampaikan tiga pesan strategis kepada para wisudawan. Pertama, ia menekankan pentingnya menjadi pembelajar sepanjang hayat. “Gelar hari ini bukan akhir, tetapi amanah untuk terus mengembangkan ilmu,” ujarnya.
Kedua, ia meminta lulusan berterima kasih kepada orang tua, karena keberhasilan akademik tidak lepas dari doa dan dukungan mereka. Ketiga, ia mendorong para wisudawan menjadi lulusan yang berdampak. “Lulusan UMJ harus mampu memecahkan masalah, profesional, dan berintegritas tinggi,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor UMJ, Prof Dr Ma’mun Murod, M.Si, dalam sambutannya juga mengapresiasi perjuangan para lulusan serta dukungan keluarga. Ia melaporkan perkembangan UMJ yang terus menunjukkan pertumbuhan positif.
“UMJ kini memiliki 10 fakultas, satu sekolah pascasarjana, dan 59 program studi, serta menjadi PTM dengan program studi unggul terbanyak di wilayah III,” ujarnya. UMJ memiliki 22.943 mahasiswa dan 593 dosen, termasuk 28 guru besar yang segera bertambah menjadi 32.
“Lebih dari 50 persen dosen telah bergelar doktor sebagai bukti komitmen peningkatan mutu akademik,” jelasnya.
UMJ terus memperluas dampak akademik dengan membuka program baru. Fakultas Kedokteran telah meraih status unggul, dan UMJ kini menyiapkan program spesialis seperti bedah, penyakit dalam, dan rehabilitasi medik.
Pengembangan program doktor juga dilakukan, termasuk S3 Kesehatan Masyarakat, Teknologi Pendidikan, Ilmu Hukum, dan Ilmu Politik.
Sebagai penguatan dari arahan rektor, Badan Pembina Harian UMJ menekankan percepatan transformasi kampus. Prof Dr Din Syamsudin, MA, menyatakan, UMJ telah berkembang pesat dan perlu melangkah menuju standar global.
“UMJ telah tumbuh menjadi institusi kuat, dan kini harus mempercepat langkah menuju world class university,” ujarnya. Ia menambahkan, internasionalisasi menjadi kunci melalui program berstandar global dan perluasan kerja sama luar negeri.
“Era ini adalah era kompetisi global, dan UMJ harus berada di barisan terdepan melalui kolaborasi internasional, termasuk pertukaran dosen dan mahasiswa,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof Dr Jamhari Makruf, MA menegaskan, berkuliah di lingkungan Muhammadiyah merupakan sebuah kehormatan.
“Muhammadiyah adalah organisasi yang tertata dan efektif, serta terus memberi kontribusi besar bagi pendidikan nasional,” ujarnya.
Ia juga menekankan besarnya peran Muhammadiyah dalam pendidikan tinggi. “Muhammadiyah mengelola 163 perguruan tinggi, lebih banyak daripada perguruan tinggi negeri dan politeknik pemerintah,” jelasnya.
Sebagai bentuk penghargaan atas prestasi akademik, UMJ memberikan apresiasi kepada para wisudawan terbaik dari setiap jenjang pendidikan.
Pada Program Doktor, predikat lulusan terbaik diraih Andi Hermansyah (IPK 4,00). Untuk Program Spesialis, penghargaan diberikan kepada Diani Tati Haryati (IPK 4,00).
Pada jenjang Sarjana, penghargaan diberikan kepada Tiara Alfara Wijaya (IPK 3,90) dan Zahra Zain (IPK 3,92). Sementara itu, pada Program Diploma Tiga, gelar wisudawan terbaik diraih Muhammad Rizki dengan (IPK 3,76).
Apresiasi ini menjadi bentuk pengakuan atas dedikasi dan kerja keras para lulusan sekaligus motivasi untuk terus berkontribusi di tengah masyarakat.