Sabtu 10 Jun 2023 18:57 WIB

Ada yang Desak Cawapres? Ini Jawaban Tim 8 Anies Baswedan

Tak ada yang memaksakan aspirasi cawapres Anies

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama  Anies Rasyid Baswedan.
Foto: @AgusYudhoyono
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Anies Rasyid Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Tim 8 yang mewakili Anies Baswedan Sudirman Said, menegaskan bahwa sejauh ini semua anggota Koalisi Perubahan dan Persatuan selalu menggunakan Piagam Kerjasama sebagai pedoman. Proses pemilihan pasangan Anies Baswedan telah mendekati final.

Dijelaskan Sudirman, Piagam Kerjasama Tiga Partai bertanggal 14 Pebruari 2023 antara lain menyatakan bahwa Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan diberi mandat untuk memilih dan menetapkan Calon Wakil Presiden sebagai pendamping dalam Pemilu 2024 nanti.  

Baca Juga

“Sejauh ini suasana dalam rapat-rapat Tim 8 yang merupakan wakil resmi dari partai-partai dan Capres, selalu kondusif, saling suport, dan saling percaya.  Tidak ada suasana memaksakan kehendak, termasuk dalam membicarakan opsi-opsi bakal calon pasangan Pak Anies,” kata Sudirman, dalam siaran pers, Sabtu (10/6/2023).

Ia menjelaskan bahwa proses pemilihan pasangan telah mendekati final.  Partai-partai sejak awal telah bersepakat memberikan mandat kepada Capres pilihannya. Karena itu tidak mungkin ada yang bisa memaksakan harus dengan nama tertentu, atau apriori menolak nama tertentu.   "Kami syukuri, kesepakatan ini menjadi jalan keluar yang dapat menghindari kebuntuan,” ungkap Sudirman Said.

Menanggapi pandangan beberapa kader partai yang saling beda pandangan, menteri ESDM tahun 2014-2016 ini santai saja.  “Bagus dong, demokrasi kan memberi ruang perbedaan pandangan. Ini adalah proses ujian kedewasaan dan kematangan semua pihak. Insya Allah setajam apapun perbedaan, semua akan selesai bila Pemimpin sudah mengambil keputusan,” tegasnya.

Sudirman juga menyampaikan apresiasi atas antusiasme semua pihak yang telah membangun dinamika koalisi menjadi semakin kuat.  Ia menjelaskan, saling mengusulkan, berkontribusi dengan pandangan-pandangan dan alternatif itu sangat baik dalam organisasi.  Ibarat membangun rumah, diperlukan keragaman bahan bangunan dan keahlian untuk menjadikan satu rumah.  "Kalau pandangan dan opsinya monolitik, linier, terpaku satu saja, malah mungkin kita tidak kemana mana,” kata dia.

Ditanya apakah benar Demokrat memaksakan AHY untuk jadi Cawapresnya Anies, Sudirman mengatakan tidak ada satupun pihak yang memaksakan. Semua mendapat kesempatan mengusulkan nama. Partai Nasdem mengusulkan beberapa nama, PKS mengusulkan beberapa figur baik kader maupun nonkader.

"Begitupun Partai Demokrat menyodorkan sejumlah tokoh, baik internal maupun eksternal Partai. Saat ini proses memilah dan memilih sudah selesai.  Tinggal tunggu hari baik bagi Pak Anies untuk memutuskan dan mengumumkan,” ungkap Sudirman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement