Kamis 30 Oct 2025 09:21 WIB

Menko AHY Bakal Evaluasi Sejumlah Bandara Sepi yang Sudah Dibangun

AHY ingin mengevaluasi semua bandara agar dapat beroperasi optimal.

Rep: Muhammad Nursyamsy/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Foto: Bea Cukai
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, pemerintah bakal mengevaluasi semua bandara agar dapat beroperasi optimal. Dia ingin, bandara yang sudah dibangun pemerintah bisa memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar bandara yang belum beroperasi optimal segera dimanfaatkan untuk mendorong produktivitas daerah. Dia pun sudah berbincang dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi terkait langkah yang harus diambil untuk menghidupkan bandara.

Baca Juga

"Saya cukup intensif berkomunikasi, berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan. Bicara interkonektivitas antardaerah ini memang penting, dan ingat kita tidak bisa hanya berbicara Jawa saja. Kita bukan Jawa-sentris, tapi kita memikirkan Aceh hingga Papua," ujar AHY dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Untuk itu, AHY menegaskan, pentingnya pembangunan infrastruktur tidak berdiri sendiri tanpa dukungan konektivitas dan aktivitas ekonomi di sekitarnya. AHY menyebut, kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas lebih dari 17 ribu pulau membuat pembangunan transportasi udara menjadi elemen vital dalam pemerataan ekonomi.

"Kita ini negara kepulauan terbesar, 17 ribu pulau, sehingga selain daratan juga kita perbaiki ruas-ruas jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, kota, termasuk untuk mendukung swasembada pangan, energi, dan air, tetapi juga multimoda. Udaranya harus kuat, maritimnya, transportasi lautnya juga harus kuat," ucap ketua umum DPP Partai Demokrat itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement