REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasyid berharap kontestasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dapat diakhiri dengan rekonsiliasi politik. Dengan demikian stabilitas ekonomi di Tanah Air tetap terjaga.
"Saya rasa sekarang semua politisi sudah harus menyadari bahwa kita perlu bekerja sama. Jadi sekarang ini waktunya untuk kita bertanding tapi pertandingan untuk bersanding," kata Arsjad Rasyid usai pembukaan Program Global Future Fellows (GFF): Food Security 2023di Yogyakarta, Senin.
Seperti yang dicontohkan usai Pilpres 2019, menurut Arsjad, rekonsiliasi para pihak yang sebelumnya berkontestasi penting diwujudkan untuk bergotong-royong menghadapi tantangan ekonomi yang semakin besar.
"Seperti yang sudah terjadi pada waktu pemilu yang lalu, bagaimana Joko Widodo dan Prabowo bisa bersatu karena ini penting sekali. Kita ingin membangun suatu negara, bergotong royong membangun, fokus terhadap perekonomian kita karena tantangannya besar utamanya untuk keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan bangsa," ujar dia.
Arsjad menuturkan bahwa perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dalam kondisi yang baik setelah masyarakat dunia memberikan kepercayaan Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G20.
Kondisi tersebut, menurut dia, penting untuk terus dipertahankan dengan memastikan stabilitas politik tetap terjaga pada Pemilu 2024. "Stabilitas politik membawa stabilitas keamanan, dan stabilitas keamanan akan membawa perekonomian naik karena investasi akan besar dan akan bertambah besar sekali lagi," kata dia.
Arsjad menilai dinamika politik yang berkembang menjelang Pemilu 2024 masih kondusif bagi aktivitas investasi di Indonesia. "Kalau saya melihatnya gejolak belum ada. Dinamika politik ada, tapi saya rasa sekarang ini semua sudah saling bersama-sama, sudah fokus ingin memastikan kepentingan kesejahteraan. Kesejahteraan tidak akan terjadi tanpa ada kemampuan ekonomi, kemampuan ekonomi tidak akan terjadi tanpa ada stabilitas," kata dia.