REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diimbau tidak mandi maupun bermain air terlalu ke tengah agar terhindar dari kecelakaan laut atau tenggelam akibat terseret ombak. "Saya sampaikan kepada para wisatawan yang tengah berlibur di pantai supaya tidak mandi di laut, karena di laut selatan terdapat palung dan ombaknya besar," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bantul AKBP Ihsan dalam keterangan pers di Bantul, Rabu (26/4/2023).
Menurut dia, selama libur hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023, banyak wisatawan dari berbagai daerah mengunjungi pantai selatan di Bantul seperti Pantai Parangtritis, Pantai Samas, Pantai Pandansimo dan Pantai Baru. Padahal, kata dia, kawasan pantai di Kabupaten Bantul menyimpan potensi ancaman bahaya bagi wisatawan, berupa titik palung di sejumlah titik pesisir pantai.
Oleh karena itu, diharapkan para wisatawan tidak tergoda, atau yang awalnya hanya bermain di tepi pantai. Namun, tidak berselang lama kemudian mulai bergeser ke sisi tengah.
"Tanpa disadari arus laut bawah mulai menarik tubuh ke tengah laut, sehingga apabila pengunjung tidak bisa berenang, maka akan tergulung arus dalam dan terseret ombak," katanya.
"Daerah yang paling berbahaya kalau airnya tenang. Arus balik bawah sangat deras, jadi memang dilarang untuk mandi di laut," tambahnya.
Imbauan tersebut juga menyusul adanya kecelakaan laut (laka laut) yang menimpa rombongan wisatawan asal Subang Jawa Barat, pada Rabu (26/4/2023), sekitar pukul 09.45 WIB di kawasan Pantai Parangtritis. Tiga orang pelajar dilaporkan terseret gelombang pantai, dua korban berhasil diselamatkan Tim SAR gabungan yang siaga di lokasi, sementara satu korban berinisial FA (14) hingga sore ini masih dalam pencarian.
Sehari sebelumnya, atau Selasa (25/4/2023), juga dilaporkan kejadian serupa menimpa wisatawan asal Surabaya Jawa Timur, namun korban berinisial ZC (22) yang terseret ombak Pantai Parangtritis berhasil diselamatkan.