REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang, Sumatera Barat,Hendri Septa mengatakan adanya akulturasi budaya yang ditampilkan kepada publik saat Festival Muaro Padang 24-27 April 2023 saat libur Idul Fitri 1444 Hijriah/Lebaran 2023 membuktikan kota tersebut toleran.
Ia mengatakan berbagai kegiatan dan atraksi disuguhkan pada hari pertama Festival Muaro, salah satunya penampilan Barongsai (Lion dance) yang dilakukan oleh sekelompok anak muda di hadapan para tamu kehormatan dan seluruh pengunjung kegiatan.
Menurut dia, Barongsai sudah menjadi salah satu pertunjukan yang diminati oleh masyarakat serta selalu tampil diberbagai ajang di Kota Padang. "Ini membuktikan kalau akulturasi budaya sudah terjalin sejak lama di tengah masyarakat Kota Padang," kata dia di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (25/4/2023).
Ia mengatakan hal ini membuktikan kalau akulturasi budaya tersebut berjalan dengan baik di kota berpenduduk 900 ribu jiwa tersebut. Selain Barongsai yang dimainkan oleh anak muda dari berbagai etnis, juga akan ditampilkan Festival Bakcang yang merupakan panganan khas masyarakat Tionghoa dan Lamang Baluoyang merupakanpanganan khas Minangkabau.
Tokoh masyarakat keturunan Tionghoa Alam Gunawan menjelaskan Bakcang dan Lamang Baluo memiliki kemiripan yakni sama-sama dibuat dari beras ketan (pulut)serta dibungkus dengan daun.
"Bedanya Bakcang berisi daging, sementara Lamang Baluo berisi parutan kelapa yang diberi gula aren," katanya.
Ia mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan menepis adanya survei yang menempatkan Kota Padang sebagai salah satu kota intoleran di Indonesia.
"Selama ini warga Kota Padang selalu hidup berdampingan, termasuk dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan keyakinan," kata dia.