REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- President University (Presuniv) yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, menunjukkan komitmennya menjadi salah satu universitas terbaik. Wujud nyata ini ditandai dengan diperolehnya Akreditasi Internasional dari IABEE program studi Sistem Informasi atau Information System beberapa waktu lalu.
IABEE merupakan lembaga akreditasi mandiri Indonesia yang telah menjadi anggota Washington Accord (WA) dengan status Provisional Signatory. Sedangkan Washington Accord adalah sebuah perjanjian kerja sama internasional dalam bidang akreditasi program studi teknik di bawah payung International Engineering Alliance (IAE).
Dekan Fakultas Computer Science Rila Mandala, mengatakan pengakuan internasional ini sangat menentukan citra dan reputasi President University (Presuniv).
"Setelah melalui proses panjang satu tahun, akhirnya baru keluar hasilnya dan sangat melegakan untuk kami. Ini merupakan program studi pertama di Presuniv yang memperoleh akreditasi internasional. Tahun depan, diharapkan program studi yang lainnya akan menyusul," ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (13/4/2023).
Dijelaskan Rila, akreditasi internasional ini menjadi sangat penting, karena sejalan dengan target market President University. "Kenapa ini penting? karena Presuniv merupakan inggris speaking university, mahasiswa nya juga berasal dari berbagai negara, target pasarnya pun internasional, jadi program studinya juga harus terakreditasi internasional. Ini penting positioning Presuniv," terangnya.
Dia mengungkapkan, pengakuan internasional ini juga membuktikan bahwa President University telah menjalankan standar-standar internasional, sehingga kualitas dan mutu dari program studi Sistem Informasi ini dapat disamakan dengan program studi yang ada di luar negeri.
Menurut Rila, untuk memperoleh akreditasi internasional tidaklah mudah. Ada sejumlah penilaian atau indikator-indikator yang harus dipenuhi mulai dari sistem pendidikan, kurikulum standar internasional, proses pembelajaran, kemampuan mahasiswa, kualitas dosen, aktivitas akademik, reputasi bidang penelitian, hingga capaian pembelajaran terhadap lulusan atau alumni.
"Banyak program studi yang tidak berhasil memperolah akreditasi internasional karena memang penilaiannya yang cukup terukur mulai dari kurikulum, mahasiswa, dosen hingga lulusannya. Di Presuniv memang kita sudah komitmen dari awal untuk menjadi salah satu universitas terbaik di dunia, sehingga standar-standar yang kita terapkan juga bertaraf internsional," katanya.
Lebih lanjut, dirinya menyebut bahwa sistem pembelajaran di President University relatif sangat berbeda jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya, tidak hanya diajarkan teori terkait knowlendge atau pengetahuan saja, tetapi mahasiswa juga diajarkan skil atau kemampuan yang implementable.
Sementara akademisi, Presuniv memiliki empat jalur yaitu, pertama, Internship, dimana mahasiswa akan melakukan magang selama satu tahun. Kedua, Enterpreneurship, dimana mahasiswa diajarkan untuk menjadi wirausaha. "Melalui jalur ini, Presuniv bisa dibilang sangat berhasil, karena ada beberapa lulusan Presuniv yang telah sukses mendirikan startup di Indonesia," tutur Rila.
Ketiga, Akademik. Dan Keempat, Mobility, dimana mahasiswa akan melaksanakan program student exchange atau pertukaran mahasiswa ke luar negeri.
Rila berharap dengan diperolehnya status akreditasi internasional untuk program studi Sistem Informasi dapat mewujudkan target President University menjadi World Class University, sehingga kita bisa mengejar kualitas pendidikan di Indonesia agar tidak kalah dengan pendidikan di luar negeri.
"Dengan begitu, kita bisa sejajar dengan perguruan tinggi terkemuka di luar negeri terutama bidang computing, sehingga kita bisa sejajar dengan stamford nantinya," tandasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
