Selasa 28 Mar 2023 13:47 WIB

Bupati Kapuas dan Anggota DPR Ditetapkan Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi

Saatini kedua tersangka masih menjalani pemeriksaan di Gedung KPK.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus raharjo
Juru Bicara KPK Ali Fikri menyampaikan perkembangan sejumlah perkara yang sedang ditangani penyidik, saat memberikan keterangan pers, di Gedung KPK Merah Putih, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Saat ini KPK melakukan pengembangan penyidikan sejumlah kasus diantaranya kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pelaksanaan berbagai proyek di Pemkab Mamberamo Tengah Provinsi Papua, kasus OTT pengurusan perizinan di wilayah Pemerintah Kota Yogyakarta dan kasus korupsi pembangunan gereja di Mimika, Papua.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Juru Bicara KPK Ali Fikri menyampaikan perkembangan sejumlah perkara yang sedang ditangani penyidik, saat memberikan keterangan pers, di Gedung KPK Merah Putih, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Saat ini KPK melakukan pengembangan penyidikan sejumlah kasus diantaranya kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pelaksanaan berbagai proyek di Pemkab Mamberamo Tengah Provinsi Papua, kasus OTT pengurusan perizinan di wilayah Pemerintah Kota Yogyakarta dan kasus korupsi pembangunan gereja di Mimika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah melakukan penyidikan dugaan rasuah terkait menerima, atau memotong pembayaran pada pegawai negeri di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Seorang kepala daerah dan anggota DPR telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

"Saat ini KPK telah melakukan penyidikan dan menetapkan pihak sebagai tersangka terkait dugaan korupsi oleh penyelenggara negara," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga

Meski demikian, Ali belum memerinci identitas dua tersangka tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang beredar, disebutkan bahwa keduanya, yakni Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat dan istrinya Ary Egahni yang merupakan anggota DPR.

Ali mengungkapkan, modus kejahatan dua tersangka dalam kasus ini adalah membuat seolah ada utang yang harus dibayarkan. Padahal diketahui hal tersebut bukanlah utang.

Selain itu, sambung Ali, kedua tersangka itu juga diduga menerima suap. "Para tersangka tersebut diduga pula menerima suap dari beberapa pihak terkait dengan jabatannya sebagai penyelenggara negara," ujar Ali.

Ali menambahkan, saat ini, kedua tersangka tengah menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Dia menyebut, pihaknya bakal segera menyampaikan secara lengkap mengenai penyidikan baru ini. "Perkembangan segera akan disampaikan," ujar Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement