Ahad 12 Feb 2023 12:56 WIB

Dukung Terwujudnya Kedamaian di Ukraina, DPR Dorong Semua Pihak Junjung Demokrasi

Hingga saat ini, perang di Ukraina tak juga usai.

DPR kala menerima kunjungan kehormatan atau courtesy call Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin bersama perwakilan Civil Society Ukraina, di Ruang Delegasi, Nusantara III, Kamis (9/2/2023).
Foto: Dok. Web
DPR kala menerima kunjungan kehormatan atau courtesy call Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin bersama perwakilan Civil Society Ukraina, di Ruang Delegasi, Nusantara III, Kamis (9/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan dan sejumlah anggota DPR RI secara tegas mendukung terwujudnya perdamaian dan kemerdekaan bagi bangsa Ukraina sesuai prinsip konstitusi Indonesia untuk terlibat secara aktif dalam upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Kesimpulan ini diutarakan para anggota DPR kala menerima kunjungan kehormatan atau courtesy call Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin bersama perwakilan Civil Society Ukraina, di Ruang Delegasi, Nusantara III, Kamis (9/2/2023).

Baca Juga

Secara langsung Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad memimpin acara tersebut. Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana, Anggota Komisi I DPR RI Sugiono dan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal.

Perwakilan Civil Society Ukraina yang hadir dalam kegiatan ini a.l Alim Aliev, jurnalis, aktivis HAM sekaligus Wakil Direktur Jenderal Institut Ukraina, Profesor Olexiy Haran dari National University of Kyiv-Mohyla Academy (UKMA) dan Liubov Tsybulska, ahli dalam disinformasi dan perang hibrida.

“Kami ucapkan selamat datang dan merupakan kehormatan atas kedatangan Duta besar dan delegasi, semoga pertemuan pada hari ini dapat terus meningkatkan hubungan kerja sama Bilateral Indonesia dengan Ukraina,” tutur Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.

Pernyataan sangat tegas diungkapkan Anggota Komisi I DPR, Sugiono yang memberikan pujian terhadap keberanian bangsa Ukraina sehingga meyakinkan dirinya bahwa upaya bangsa Ukraina adalah perang untuk membebaskan diri dari pendudukan asing. “Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk menyuarakan keprihatinan kami. 

Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Putu Supadma Rudana yang berasal dari Bali menyatakan, Indonesia dan Ukraina berbagi nilai yang sama yakni negara multi kultural, menghargai demokrasi, dan menjunjung tinggi perdamaian. 

“Hal yang sangat penting dalam konstitusi Indonesia mendukung integritas teritorial nasional. Kami mengutuk aneksasi wilayah. Kami ingin menyampaikan belasungkawa kami kepada para korban,” ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia tersebut.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal yang menegaskan bangsa Indonesia sangat peduli terhadap saudara Muslim di Ukraina. “Kami hidup selama 350 tahun penindasan. Kami memahaminya. Kami akan melakukan bagian kami untuk mendukung integritas teritorial Ukraina.”

Politisi Gerindra dari wilayah Jawa Tengah itu prihatin tentang penculikan dan pemerkosaan di Ukraina yang merupakan hal yang sangat mengerikan dan tidak manusiawi. Untuk itu dia mendoakan agar bangsa Ukraina dapat segera kembali hidup dengan damai. “Platform Krimea Insya Allah akan kami dukung," ujar dia. 

Platform Krimea adalah sebuah forum yang berupaya memulihkan integritas teritorial Ukraina dan mengakhiri aneksasi Rusia atas semenanjung itu. Forum yang digelar 23 Agustus 2022 dihadiri perwakilan dari sekitar 60 negara dan organisasi internasional.

Mendapatkan sambutan hangat dari Parleman Indonesia, Dr Vasyl Hamianin, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menyatakan berterima kasih dan berharap Indonesia dapat terlibat dalam pembangunan Ukraina. 

“Teman-teman yang membantu kami di masa-masa sulit ini akan menjadi yang pertama untuk membantu proyek-proyek ini. Saya berharap para pelaku bisnis dan produsen serta penyedia jasa di Indonesia akan sangat tertarik dengan program sebesar ini,” tuturnya.

Pernyataan tersebut disambut Sugiono antusias yang menyatakan kerjasama Indonesia dan Ukraina harus dimulai sekarang karena bermitra dengan bisnis Ukraina yang unggul di industri teknologi tinggi. “Saat perang usai, kita sudah memiliki fondasi yang kuat dan kokoh.”

Sementara itu, sehari berselang, delegasi masyarakat sipil Ukraina mengunjungi Indonesia untuk mempererat hubungan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat di kedua negara, sekaligus menggalang dukungan untuk mengakhiri perang di negara itu.

"Pada 1946, Ukraina mendukung perjuangan kebebasan dan kemerdekaan Indonesia melawan Belanda. Sekarang kami rakyat Ukraina berjuang untuk kebebasan kami dari Rusia," kata pakar politik komparatif Profesor Olexiy Haran, dalam konferensi pers di Jakarta, seperti dilansir dari Antara

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement