Sabtu 22 Nov 2025 19:12 WIB

Didesak Trump Agar Setujui Proposal Perdamaian dengan Rusia, Ini Respons Zelenskyy

Trump telah mengajukan 28 poin rencana perdamaian kepada Zelenskyy.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Foto: AP Photo/Alex Brandon
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, dia melakukan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dan para pemimpin Uni Eropa guna membahas usulan AS untuk mengakhiri perang melawan Rusia. Zelenskyy mengatakan Rutte menyampaikan belasungkawa atas "serangan mengerikan" Rusia di Ternopil, yang menurut Ukraina menewaskan 31 orang.

"Rakyat Ukraina, lebih dari siapa pun di dunia, ingin perang ini berakhir, pembunuhan dihentikan, dan perdamaian yang bermartabat terwujud," katanya, seraya menambahkan bahwa pihaknya mempertimbangkan berbagai opsi diplomatik, termasuk usulan perdamaian dari AS.

Baca Juga

Zelenskyy menegaskan bahwa Ukraina menghargai komitmen AS dan Presiden Donald Trump untuk mengakhiri perang. "Kami bekerja sama untuk memastikan hal itu menjadi rencana bersama yang sepenuhnya selaras," kata Zelenskyy.

Dia menambahkan bahwa tim dari Ukraina, AS, dan Eropa akan bekerja sama dalam beberapa hari mendatang. Zelenskyy juga melakukan pembicaraan telepon dengan Menteri Pertahanan Lithuania Robertas Kaunas untuk membahas kebutuhan pertahanan, prospek produksi bersama, dan peluang untuk "mengakhiri perang secara adil."

Zelenskyy berterima kasih kepada Lithuania atas dukungan jangka panjangnya dan karena bergabung dalam inisiatif PURL, yang memungkinkan Ukraina membeli senjata AS. Inisiatif Prioritized Ukraine Requirements List (PURL) memungkinkan negara anggota NATO di Eropa dan Kanada mendanai pembelian senjata buatan Amerika untuk Ukraina. Ukraina telah meningkatkan upaya diplomatik sejak AS mengusulkan 28 poin rencana perdamaian untuk mengakhiri konflik bersenjata dengan Rusia.

Sebelumnya, Donald Trump mengajukan 28 poin rencana perdamaian untuk Ukraina yang telah resmi dikirim kepada Presiden Volodymyr Zelenskyy, yang langsung memicu gelombang reaksi di Kiev dan Eropa. Rencana itu, yang disusun berdasarkan masukan dari Washington dan Moskow, sangat menguntungkan Rusia dengan menuntut Ukraina menyerahkan sebagai wilayahnya, mengurungkan niat bergabung dengan NATO, dan menerima beberapa konsesi lain.

Pada Jumat (21/11/2025), Trump mengatakan bahwa dia yakin Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy "hampir" menyetujui rencana pemerintahannya untuk mengakhiri perang Rusia.

"Kami pikir kami punya cara untuk mencapai perdamaian, dia harus menyetujuinya," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval saat dia menjamu Wali Kota New York City terpilih Zohran Mamdani. "Saya pikir mereka sudah cukup dekat, tetapi saya tidak ingin memprediksi."

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement