Kamis 01 Dec 2022 16:08 WIB

10 Hari Keluar Penjara, TTJ Kembali Ditangkap karena Narkoba

Tersangka sudah tiga kali keluar masuk penjara.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Ilham Tirta
Penangkapan tersangka penggunaan narkoba (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Rony Muharrman
Penangkapan tersangka penggunaan narkoba (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tiga tersangka penyalahgunaan narkotika di Kota Yogyakarta berhasil ditangkap pihak kepolisian, yakni RR (33 tahun), SR (58), dan TTJ (43). Tersangka dengan inisial TTJ, ternyata sudah tiga kali menjalani hukuman penjara dengan kasus yang sama.

"Sebelumnya sudah dua kali masuk penjara, tiga kali masuk penjara sama (penangkapan) yang sekarang. Sebelumnya ditangkap juga dengan kasus yang sama," kata Kasat Resnarkoba Polresta Yogyakarta, Kompol Heri Maryanta di Mapolresta Yogyakarta, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga

Bahkan, Heri menyebut, tersangka TTJ baru 10 hari yang lalu keluar dari lembaga pemasyarakatan (lapas) yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Ia kembali melakukan pekerjaannya dengan menyalahgunakan narkotika usai menjalani hukuman 10 tahun di penjara di lapas tersebut.

"10 hari lalu baru keluar (dari penjara), yang bersangkutan ingin mencoba kembali pekerjaan lama yang sudah dikerjakan sebelumnya," ujar Heri.

 

Polisi masih menyelidiki apakah TTJ sempat melakukan transaksi jual beli selama mendekam di Lapas Magelang. "Ini masih dalam penyelidikan, kita kembangkan terus," jelasnya.

Heri juga menyebut, asal sabu yang dijual ketiga tersangka masih terus didalami pihak kepolisian. Pasalnya, hingga saat ini belum didapatkan informasi secara pasti dari mana asal dari sabu yang dijual tersangka.

"Narkoba adalah sel terputus, jadi tidak tahu siapa penjual dan pembeli. Tapi kalau sudah kontak melalui WA, bisa ditelusuri," kata Heri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement