REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Menteri BUMN Erick Thohir bersaing ketat dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam survei 'Rembuk Rakyat' yang diadakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Survei yang dilakukan mulai hari ini tersebut berlangsung selama sembilan bulan hingga akhir November 2022. Survei ini untuk mengetahui kandidat (sosok) yang pantas memimin setelah era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dari pantauan Republika, Jumat (12/3/2022) petang, kesembilan kandidat pengganti Jokowi versi PSI itu adalah Emil Elestianto Dardak, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Mochamad Ridwan Kamil, Mohammad Mahfud MD, Muhammad Andika Perkasa, Muhammad Tito Karnacian, Najwa Shihab, dan Srimulyani Indrawati.
Data sementara dari survei 'Rembuk Rakyat' PSI, Jumat (12/3/2022) hingga petang ini menunjukkan, Menteri BUMN Erick Thori terus bersaing dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dalam survei itu Erick berada di posisi kedua dengan 34,22 persen sedangkan Ganjar meraih 41,28 persen.
Sementara urutan ketiga Emil E Dardak dengan 5,79 persen disusul Ridwan Kamil 5,15 persen. Keduanya pun cukup bersaing ketat. Sementara kandidat lainnya masih jauh berada di bawah.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengatakan, selama satu setengah tahun pihaknya mendengar suara rakyat, tentang apa kata mereka terkait kandidat (sosok) yang pantas memimpin setelah Presiden Jokowi.
"Temuan kami ada sembilan nama yang muncul. Dan atas temuan itu, selama sembilan bulan ke depan, PSI akan turun ke basis-basis untuk kembali mendengarkan pendapat rakyat, tentang kesembilan kadidat tersebut," ujarnya, Jumat (12/3/2022).
Dikatakan Giring, jejak pendapat itu dimulai hari ini dan akan berakhir November nanti. Perekembangan terkait jejak pendapat ini, kata dia, dapat dimonitor mayarakat setiap saat melalui website dan kanal medsos PSI.
Pihaknya juga menyediakan sarana kepada rakyat untuk berpartisipasi melalui Rembuk Rakyat online dengan mengikuti poling yang kami sediakan. Karenanya, selama sembilan bulan ke depan pihaknya akan membuka ruang bagi para relawan pendukung, akademisi, tokoh masyarkaat, anak-anak muda, dan masyarakt luas untuk urun rembuk memberikan pendapat.
"Kami ingin meberikan informasi seluas-luasnya dan lengkap tentang profil para kandidat. Rakyat tidak oleh membli 'kucing dalam karung'. Rekam jejak para kandidat harus dibuka secara terang benderang kepada rakyat," tegasnya. Dia menyebut, informasi tentang para kandidat ini kelak bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan ketika berada di kota suara.
Profil singkat Erick Thohir
Lahir pada 30 Mei 1970, Erick Thohir meraih Bachelor or Arts dari Glandale University pada 1991 dan meraih Master of Business Administration dari National University of California pada 1993. Usai menyelesaikan S2, Erick mendirikan perusahaan media, Mahaka Group, bersama sejumlah rekannya.
Ia juga pernah menjabat Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) periode 2006–2010 dan Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) selama dua periode yakni 2006–2010 dan 2010–2014.
Erick ditunjuk sebagai Menteri BUMN sejak 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju. Sebelum menjabat Menteri BUMN, ia pernah menjadi Direktur ANTV (2014), Komisaris Utama Mahaka Media, Ketua Badan Pengelola Asian Games atau INASGOC (2018), dan Ketua Tim Pemenangan Jokowi & Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019. Selama menjadi Menteri BUMN, ada sejumlah prestasi yang dibukukan Erick.
Di antaranya restrukturisasi Pertamina dengan membentuk subholding. Erick berhasil mendorong profit BUMN dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 90 triliun pada 2021.