Selasa 10 Aug 2021 08:59 WIB

Dosen UBSI Tasikmalaya Ungkap Peran Teknologi untuk Dakwah

Dosen UBSI Tasikmalaya menyebut saat ini teknologi jadi sarana dakwah paling efektif

Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya diminta untuk menjadi pemateri pada acara MPLPS (Masa Perkenalan Lingkungan Pesantren dan Sekolah) di Pesantren Terpadu Qoshrul Muhajirin. Pesantren tersebut berlokasi di Kp. Badakpaeh RT. 024 RW. 005, Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya.
Foto: UBSI
Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya diminta untuk menjadi pemateri pada acara MPLPS (Masa Perkenalan Lingkungan Pesantren dan Sekolah) di Pesantren Terpadu Qoshrul Muhajirin. Pesantren tersebut berlokasi di Kp. Badakpaeh RT. 024 RW. 005, Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Tasikmalaya diminta untuk menjadi pemateri pada acara MPLPS (Masa Perkenalan Lingkungan Pesantren dan Sekolah) di Pesantren Terpadu Qoshrul Muhajirin. Pesantren tersebut berlokasi di Kp. Badakpaeh RT. 024 RW. 005, Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya. 

MPLPS merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak pesantren dalam rangka menyambut santri baru di Pesantren Terpadu Qoshrul Muhajirin, Jumat (6/8) silam. Universitas BSI kampus Tasikmalaya sebagai relasi dari Pesantren Terpadu Qoshrul Muhajirin, turut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan tersebut.

Haerul Fatah, selaku dosen Universitas BSI kampus Tasikmalaya, hadir membagikan informasi tentang ‘Peran Teknologi/Medsos Terhadap Dunia Dakwah’. “Hal ini, diangkat menjadi materi, karena sekarang kita hidup di zaman modern di mana teknologi, internet dan media sosial sudah menjadi makanan sehari-hari diberbagai profesi dan kalangan masyarakat. Tentunya, hal tersebut harus mampu dimanfaatkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia dakwah,” tutur Haerul, Jumat (6/8) lalu.

Haerul mengatakan, santri harus menjadi orang yang melek teknologi, sehingga mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai sarana dan ladang dakwah yang efektif.“Berdasarkan hasil riset dari lembaga APJII, penetrasi pengguna internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 73,7 persen. Hal ini, dapat menjadi peluang dan sarana bagi kita untuk menyebarkan kebaikan/dakwah menjadi lebih tersebar luas,” pungkasnya.

Ia menyebutkan, dengan memanfaatkan teknologi, internet dan medsos, tentunya dakwah dapat menjadi lebih efektif & efisien. Jangkauan syiar lebih luas dan target pendengar pun lebih banyak.

“Kenapa kita perlu berdakwah di media sosial, sebab anak muda saat ini lebih banyak di media sosial dari pada di Masjid. Sehingga kita harus mengikuti perkembangan zaman dalam berdakwah dan menyebarkan kebaikan,” tukasnya.

Sementara itu, kepala SMA IT Qoshrul Muhajirin Krisna Maulana Muhamad berterima kasih kepada pihak Universitas BSI kampus Tasikmalaya. Ia mengatakan bahwa materi yang disampaikan sangat menarik dan relevan dengan kondisi saat ini. 

“Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih kepada Universitas BSI atas kerja samanya, khususnya kepada Haerul Fatah yang sudah memberikan materi,” kata Krisna, Jumat (6/8) lalu.

Ia menjelaskan, peserta sangat antusias, materi sangat cocok disampaikan kepada generasi muda muslim. Penyampaian dari pemateri sangat menarik & sistematis, sehingga mudah dipahami. 

“Semoga Universitas BSI kedepannya selalu mampu menularkan kebaikan kepada kami dan seluruh generasi muda Indonesia. Aamiin, ” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement