Jumat 15 May 2020 02:19 WIB

Amien Rais Jawab Skenario Prabowo Lawan Anies pada 2024

Amien menjawab pertanyaan Refly Harun tentang Prabowo dan Anies.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan ucapan selamat kepada Anies Rasyid Baswedan yang dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan ucapan selamat kepada Anies Rasyid Baswedan yang dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Refly Harun mengundang pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Muhammad Amien Rais, untuk berbincang masalah politik di akun channel Youtube pribadinya. Berbagai hal dibahas Refly bersama Amien, mulai pergantian BJ Habibie, naiknya Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang diusung poros tengah, Megawati Soekarnoputri menjadi wakil presiden (wapres), hingga tanggapan terkait Prabowo Subianto menjadi menteri pertahanan (menhan) periode 2019-2024.

Refly mengajukan pertanyaan ke Amien tentang sikap Prabowo yang berubah setelah sengketa Pilpres 2019 berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Refly, dari kacamata orang awam atau yang memahami politik, sangat aneh ada calon presiden (capres) yang melakukan head to head lalu terserap menjadi menteri di bawah komando presiden yang menjadi lawannya. Meski begitu, Refly ternyata sudah tahu Prabowo bakal menjadi menhan di bawah pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amien karena diberi tahu Amien kala keduanya secara tak sengaja bertemu di pesawat sebelum pelantikan kabinet 23 Oktober 2019.

Amien pun menjelaskan, memang ekologi Prabowo di dunia militer. Karena itu, ketika Prabowo ditawari Jokowi sebagai menhan, akhirnya tawaran itu diterima. "Kalau (menteri) yang lain tidak. Kemudian, setelah menjadi menhan itu, jadi menhan sungguhan. Artinya, dia tahu ilmunya. Jadi, dia di situ mendapatkan intellectual gratification," kata Amien menjelaskan.

Mantan ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu pernah meminta klarifikasi ke Prabowo tentang mengapa mengambil langkah politik di luar dugaan dengan mau membantu rivalnya di Pilpres 2014 dan 2019 itu. Amien pun mencoba menirukan jawaban Prabowo, kalau ia memang bermanfaat bagi bangsa, siap mengabdi selama masih hidup. "Dia bilang begitu. Kalau sedang kelihatan imannya itu, kiai-kiai saja kalah. Dia pernah mengatakan, 'Ini tanah saya, ini mau saya tinggal mati, mau saya apain?' Jadi, betul-betul muncul watak religiusitasnya," ucap Amien.

Amien pun melanjutkan, berdasarkan hasil lembaga survei, Prabowo sekarang menjadi tokoh paling populer dengan meraih 48 persen. Adapun Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyusul dengan hasil polling sekitar 14 persen. Refly pun menyela, dengan mengajukan pertanyaan tentang Prabowo yang kemungkinan hampir pasti maju pada Pilpres 2024 kalau polling-nya tetap nomor satu. Refly memprediksi Gerindra akan berkoalisi dengan PDIP yang bakal menyorongkan Puan Maharani sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Refly melanjutkan, sekarang kelompok yang dibela Amien, katakanlah kelompok kanan, barangkali mendorong calon lain. Refly menyebut, sangat mungkin mereka akan mengajukan Anies Baswedan berpasangan dengan Sandiaga Uno. Refly meminta analisis Amien apabila nanti tiba-tiba yang berhadapan Prabowo-Puan melawan Anies-Sandi. "Itu empat tahun lagi, jadi masih cepat berubah," ucap lokomotif reformasi 1998 tersebut.

Amien pun menyinggung posisi politik Prabowo dan Anies yang sebenarnya sudah berseberangan di Pilpres 2014. "Waktu menjelang Pilpres 2014, dia (Anies) tega mengatakan bahwa Pak Prabowo didukung mafia, kemudian membawa tasnya Pak Jokowi ke mana-mana, akhirnya jadi mendiknas (mendikbud). Kemudian, dia dikeluarkan oleh Pak Jokowi, dia mengalahkan Ahok," ucap Amien menyinggung posisi Anies sebagai tim sukses Jokowi pada 2014.

Amien pun memprediksi, bisa saja Anies ketika maju dalam Pilpres 2024 lewat kekuatan di luar kelompok yang selama ini mendukungnya. Maksudnya, dia menambahkan, Anies dapat maju bukan dengan kekuatan yang memenangkannya di Pilgub DKI 2017. Amien pun tidak mempermasalahkan Prabowo bakal menjadi lawan Anies karena situasi politik bisa berubah kapan saja.

"Namun, sekarang sudah mulai ada kontak-kontak dengan kelompok yang dulu tidak terbayangkan. Tapi, ini masih hear say, kata orang. Saya belum cek betul. Jadi, bolehlah nanti itu pasangannya. Mungkin Mbak Puan wapres, anunya presiden. Mungkin ada skenario lain saya tak bisa mengatakan," kata Amien.

Refly pun melontarkan pernyataan apakah Amien akan mendukung Prabowo lagi jika benar maju di Pilpres 2024. "Saya belum pernah bertemu lagi (dengan Prabowo). Yang jelas, Mas, saya ini manusia bebas. Saya tak pernah harus mengunggulkan harus ini, no," kata Amien menutup tema kemungkinan Prabowo berhadapan dengan Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement