Ahad 23 Nov 2025 16:38 WIB

Berlin Bakal Kirim Hujan Duit 1 Miliar Euro ke Hutan Brasil

Dukungan Jerman terhadap dana perlindungan hutan Brasil menambah momentum bagi upaya global yang akan memberi penghargaan bagi konservasi hutan dan masyarakat adat.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Wang Tiancong/Xinhua/picture alliance
Wang Tiancong/Xinhua/picture alliance

Jerman berkomitmen untuk menyumbang 1 miliar euro selama dekade berikutnya untuk pendanaan hutan hujan global baru milik Brasil. Menteri Lingkungan Hidup Brasil Marina Silva mengumumkan hal ini pada Rabu (19/11) di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP30 di Belem. Dukungan besar dari Berlin ini akan disalurkan ke Tropical Forest Forever Facility (TFFF), inisiatif Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.

TFFF dirancang sebagai mekanisme yang memberi insentif bagi negara-negara yang melindungi hutan hujan tropis dan sekaligus memberi sanksi bagi yang meningkatkan deforestasi, dengan pemantauan berbasis satelit.

"Ini tentang melindungi hutan hujan tropis, paru-paru planet kita,” kata Menteri Lingkungan Jerman, Carsten Schneider, dan Menteri Pembangunan, Reem Alabali Radovan, dalam pernyataan resminya.

Apa yang diharapkan Brasil dari TFFF?

Negara Amerika Selatan ini memperkirakan dana tersebut bisa mencapai 125 miliar dolar AS, dengan distribusi sekitar 4 miliar dolar AS per tahun setelah fase awal, hampir tiga kali lipat dari pembiayaan hutan internasional saat ini.

Hutan hujan sering disebut sebagai "paru-paru hijau” planet karena mampu menyerap gas rumah kaca dalam jumlah besar, membantu mendinginkan atmosfer, dan menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati yang luas. Namun, mereka menghadapi tekanan meningkat dari pertanian, perluasan padang rumput, dan pertambangan.

Indonesia juga bakal gelontorkan satu milyar dolar?

Norwegia telah berjanji menyumbang 3 miliar dolar AS selama 10 tahun, sementara Brasil dan Indonesia masing-masing berencana menambah 1 miliar dolar AS.

Anggota pendiri inisiatif ini termasuk Brasil, Kolombia, Ghana, Republik Demokratik Kongo, Indonesia, dan Malaysia.

TFFF akan diawasi oleh dewan 18 anggota yang dibagi sama antara negara hutan hujan dan negara donor, dengan Bank Dunia bertindak sebagai wali amanat awal.

Hingga 70 negara berkembang dapat menerima manfaat dari dana ini, dengan penerima bebas menentukan penggunaannya asalkan minimal 20 persen dialokasikan untuk masyarakat adat dan komunitas tradisional.

Saat peluncuran resmi pada awal November, 53 negara—termasuk 19 negara calon investor—telah menyatakan dukungannya.

Brasil berharap negara-negara kaya akan berkomitmen awal sebesar 25 miliar dolar AS, dengan tambahan 100 miliar dolar AS diperkirakan berasal dari sektor swasta. Sesuai aturan dana, investasi yang terkait dengan bahan bakar fosil dikecualikan.

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

Editor: Yuniman Farid

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement