Jumat 21 Nov 2025 08:16 WIB

Dua Menteri Lampaui Target Prabowo: Lifting Minyak dan Swasembada Pangan

Menteri Bahlil dan Mentan Amran dipanggil Presiden Prabowo di Istana Merdeka.

Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (ratas) dengan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.
Foto: BPMI Setpres
Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (ratas) dengan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menerima laporan pencapaian dua menteri yang berhasil memenuhi target pemerintah. Pertama, Prabowo memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Kamis (20/11/2025) siang WIB. Bahlil menyampaikan terkait laporannya mengenai capaian penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor ESDM dan realisasi lifting 600 ribu barel per hari.

"Saya kan harus melaporkan terhadap target di dalam APBN. Kan sebentar lagi kan bulan Desember mau selesai. Bagaimana PNBP kita? PNBP kita sudah 85 persen dari target yang diberikan dalam APBN. Kemudian lifting, juga alhamdulillah mencapai target," ujar Bahlil.

Baca Juga

Kepada awak media, Bahlil juga menyampaikan perkembangan rencana peresmian Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Bahlil menyebut, proyek itu akan menciptakan lompatan besar dalam ketahanan energi nasional.

"Kemudian saya juga melaporkan tentang rencana peresmian RDMP di Kalimantan Timur yang kalau itu diresmikan, maka insyaallah 2026 kita sudah mencapai swasembada di bidang energi solar dan avtur. Ini yang kita lagi rencanakan ke depan," ucap Bahlil.

Selain itu, Bahlil mengungkapkan, pemanggilan tersebut merupakan bagian dari mekanisme pelaporan rutin kepada RI 1. "Saya sendiri. Saya kan sebagai pembantu Bapak Presiden. Sebagai pembantu Presiden, setiap dipanggil harus siap untuk melaporkan apa-apa yang menjadi tugas KPI (key performance indicator) dan atau perintah lain dari Bapak Presiden kepada menteri," kata Bahlil.

Setelah itu, Presiden Prabowo menggelar rapat terbatas (ratas) dengan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan, hasil ratas terkait perkembangan ketahanan pangan nasional dan sejumlah capaian serta rencana strategis sektor pangan dan peternakan.

"Kami laporkan tentang perkembangan pangan khusus untuk beras, pangan kita khusus beras. Insya Allah, insyaallah tanggal 31 Desember jam 12.00. Kalau tidak ada aral melintang, 30 hari lebih, 40 hari ke depan Indonesia swasembada pangan. Itu yang pertama. Dan ini adalah dari target empat tahun, tapi kita capai insya Allah satu tahun," ujar Amran dalam keterangannya.

Menurut Amran, torehan tersebut merupakan lompatan besar dari target awal pemerintah. Dia menyebut, swasembada beras merupakan hasil dari arahan langsung dan gagasan besar Presiden Prabowo sejak awal pemerintahan.

"Pertama kami di target empat tahun, kemudian setelah 21 hari berubah menjadi tiga tahun, dan setelah 45 hari berubah menjadi satu tahun. Berkat dukungan penuh dari segi regulasi, kemudian pembiayaan, alhamdulillah kita bisa capai dalam waktu singkat," kata Amran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement