REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Duta Besar RI untuk Iran, Rolliansyah Soemirat, membahas peringatan 75 tahun hubungan bilateral dan menyerukan kerja sama yang lebih erat sekaligus mengecam serangan bulan Juni terhadap Iran sebagai pelanggaran hukum internasional. Dalam publikasi Tehran Times pada Selasa (18/11/2025), Roy Soemirat menegaskan, hubungan Indonesia dan Iran sangat penting pada 2025, karena menandai hubungan diplomatik ke-75 antara kedua negara.
"Oleh karena itu, kami berharap kolaborasi dan kerja sama kami dengan Iran dapat melampaui 75 tahun ini dan terus berlanjut hingga masa depan. Dan sekali lagi, kami tidak memiliki masalah khusus. Kami praktis hampir bekerja sama, begitu banyak kesamaan, sudut pandang, dan pendekatan," ucap mantan juru bicara Kemenlu RI tersebut.
Menurut Roy, Indonesia dan Iran memiliki kerja sama yang cukup luas dan intensif dalam berbagai aspek. "Namun tentu saja, masih banyak ruang untuk perbaikan. Namun sekali lagi, kita akan memperkuat kolaborasi dan kerja sama kita. Hal terpenting yang perlu selalu kita ingat adalah bahwa hingga saat ini kita berhasil mendasarkan kerja sama kita pada rasa saling menghormati," ujarnya.
Roy menjelaskan, salah satu tanda kedewasaan hubungan kedua negara adalah kemampuan untuk saling mendengarkan dan mencoba memahami satu sama lain. "Dan juga, bahkan mungkin terkadang, kita harus sepakat untuk tidak setuju dalam beberapa hal. Karena tentu saja, kita hidup berdasarkan dua komunitas yang berbeda, di mana kedua negara juga memiliki prioritas yang berbeda untuk kepentingan rakyatnya," ucap Roy.
Dia mengakui, Indonesia memandang Iran memiliki peran dan pengaruh yang besar, tidak hanya di kawasan, tetapi juga di konstelasi global. Tentu saja, kataa Roy, lokasinya di salah satu kawasan paling dinamis di dunia membuat peran Iran semakin penting.
"Dan dalam hal ini, karena kita tahu bahwa situasi di kawasan ini akan berdampak pada belahan dunia lain, Indonesia yakin bahwa Iran selalu dapat memberikan kontribusi positif bagi suasana, tidak hanya di kawasan tetapi juga di dunia global, bekerja sama dengan negara-negara di kawasan ini," kata Roy.
Dia pun merespons kunjungan almarhum Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada medio Mei 2023. Roy pun mengungkapkan, pemerintah Indonesia dan Iran selalu berkomunikasi dengan baik di semua tingkatan, dan selalu mempertimbangkan kemungkinan untuk melakukan kunjungan pertukaran pejabat tinggi dari perwakilan pemerintah.
"Dan sebenarnya, ini adalah salah satu tugas saya dari Presiden (Prabowo Subianto) sebagai Duta Besar Indonesia untuk Iran saat ini, untuk menjajaki kemungkinan kunjungan tambahan antara pejabat tinggi dari Iran dan Indonesia. Hal itu akan menandai kerja sama yang kuat antara kedua negara," ujar Roy.