Jumat 14 Feb 2020 13:03 WIB

Jokowi: Pemulangan WNI di Natuna Sesuai Prosedur

Jokowi sebut pemulangan WNI di Natuna sudah sesuai prosedur dan protokoler dari WHO

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China mengambil makan di pusat observasi di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (12/2/2020).
Foto: Antara/Puspen TNI
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China mengambil makan di pusat observasi di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (12/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut rencana pemulangan 238 WNI yang tengah menjalani observasi di Natuna sudah sesuai prosedur dan protokoler dari WHO. Masa karantina dan observasi bagi WNI yang kembali dari Cina hanya selama 14 hari. Hal ini disampaikan Jokowi saat mengunjungi Taman Nasional Gunung Merapi Jurang Jero, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (14/2).

"Sudah memang sekarang 14 hari, memang protokolnya seperti itu. Sekarang mereka kembali ke masyarakat sekarang itu dipastikan memang prosedur sudah dilalui dan masyarakat memang menerima apa adanya karena sudah 14 hari dan tidak ada masalah," jelas Jokowi.

Jokowi menegaskan, proses observasi pun telah dilakukan secara ketat dan diawasi oleh para ahli kesehatan. Karena itu, ia meminta agar masyarakat tak khawatir terhadap pemulangan 238 WNI ke daerahnya masing-masing.

"Itu proses protokoler kesehatan dari WHO yang kita ikuti secara ketat. Karantina di Natuna juga di sana ketat diawasi, dicek, harian dicek. Dikit-dikit takut, lha tidak lah," ucap dia.

Sebelumnya, Menko PMK Muhajir Efendy menyampaikan 238 WNI dari Provinsi Hubei yang tengah dikarantina di Natuna dalam kondisi sehat dan tak terindikasi terkena virus korona. Mereka pun dijadwalkan kembali ke kampung halaman masing-masing pada Sabtu (15/2).

"Mereka yang diobservasi dan diperiksa medis, Insyaallah semua sehat. Tinggal kita siapkan agar keluarga dan masyarakat di lingkungan tempat mereka tinggal serta mau menerima kepulangannya," jelas Muhadjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement