Selasa 07 Jan 2020 14:23 WIB

Menhub Antisipasi Layanan Transportasi Saat Cuaca Ekstrem

Bandara harus siapkan cara penyelamatan, antisipasi cuaca ekstrem.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolanda
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadap Wakil Presiden KH Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (7/1).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadap Wakil Presiden KH Maruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan telah mengantisipasi layanan transportasi tidak terganggu jika terjadi cuaca ekstrem. Budi Karya menyebut telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatolongi dan Geofisika terkait potensi terjadinya peningkatan curah hujan maupun angin di berbagai daerah.

Secara teori, Budi Karya menyebut prakiraan peningkatan cuaca akan merata terjadi di wilayah Indonesia. Jika sebelumnya, pada 1 Januari cuaca ekstrem terjadi di Jawa Barat, Lampung, Banten dan DKI Jakarta, kemungkinan akan bergeser ke arah timur.

Baca Juga

"Oleh karena itu akan kita bahas sehingga masing-masing daerah akan mempersiapkan apa yang perlu disiapkan, jadi kita terutama untuk bandara mereka harus siap dengan cara-cara untuk penyelamatan dan sebagainya, begitu juga pelabuhan," ujar Budi Karya saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta. Selasa (7/1).

Selain itu, Menhub juga mengantisipasi layanan transportasi laut yang bisa terdampak karena cuaca ekstrem. Ia meminta pelabuhan di daerah-daerah berkoordinasi dengan BMKG wilayahnya masing-masing untuk mempersiapkan diri terhadap prakiraan cuaca atau gelombang tinggi.

"Terutama Indonesia bagian timur itu bisa menyiapkan diri dengan bagus, kalau ada suatu curah hujan atau angin yang berlebihan, dari pengalaman kita memang di utara jawa itu, akan terjadi ombak-ombak yang ekstrem pada bulan Februari, nah ini juga mungkin kita akan memberikan suatu persiapan-persiapan bagi kapal kapal termasuk juga suatu edukasi untuk persiapan," ujar Budi Karya.

Budi Karya melanjutkan, antisipasi ini dilakukan menyusul terganggunya layanan transportasi di Bandara Halim Perdanakusuma akibat banjir di wilayah sekitar bandara tersebut. Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah menormalisasi saluran di sekitar Halim.

Ia juga menugaskan Angkasa Pura II untuk melakukan perbaikan kolam kolam yang mengalami pendangkalan.

"Itu karena sangat penting dan melakukan normalisasi setelah Halim, kalau itu selesai, bisa dipastikan halim tidak akan terganggu lagi. Kalau Soetta relatif tidak ada masalah, di bandara-bandara yang lain juga praktis tidak ada masalah yang berarti," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement