Selasa 18 Nov 2025 05:15 WIB

Konsolidasi Lima Perusahaan Tambang di Jatim Jadi Momentum Besar

Pengamat sebut konsolidasi lima perusahaan tambang di Jatim melalui Santri Grup sebagai langkah strategis untuk pertambangan legal.

Rep: antara/ Red: antara
Pengamat: Konsolidasi perusahaan tambang di Jatim jadi momentum besar.
Foto: antara
Pengamat: Konsolidasi perusahaan tambang di Jatim jadi momentum besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Pengamat sumber daya alam, Mochammad Chabibi Syafiuddin, menilai bahwa konsolidasi lima induk perusahaan tambang besar di Jawa Timur, yang menunjuk Santri Grup sebagai kontraktor utama, merupakan momentum penting dalam tata kelola tambang legal. Langkah ini dilakukan pada Senin (tanggal berita), di Jakarta.

Lima induk perusahaan tersebut adalah Astra Nawa Grup (ANG), Astra Nawa Nusantara Grup (Antara Grup), Bandar Tambang Nusantara Grup (BataraGrup), Trisula Matahari Bumi Grup (Tamami Grup), dan Bandar Indonesia Grup (BIG).

Chabibi menilai bahwa penunjukan Santri Grup adalah langkah strategis yang menunjukkan visi jangka panjang untuk menata ulang industri pertambangan. Menurutnya, ini adalah pergerakan besar yang dapat mengubah peta pertambangan nasional, terutama dalam memperkuat praktik pertambangan legal dan berkelanjutan.

Dia juga memberikan dukungan penuh terhadap konsolidasi ini dan menyebutnya sebagai momentum penting dalam pembenahan industri tambang. Chabibi menekankan bahwa keberadaan Santri Grup, yang legal dan patuh regulasi, akan meningkatkan daya saing Jawa Timur dan memberikan kepastian hukum bagi investor.

Kerja Sama Strategis

Setelah penunjukan tersebut, Santri Grup menggandeng perusahaan urukan besar, PT Talenta Putera Utama, melalui skema kerja sama operasional (KSO). Perusahaan ini dikenal dengan pengalaman menguruk area 5.000 hektar di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta.

Kolaborasi ini diarahkan untuk merebut mayoritas proyek urukan di Jawa Timur dengan nilai yang diperkirakan mencapai ratusan triliun rupiah. Chabibi menyebut kerja sama ini sebagai kombinasi kuat untuk mendominasi pasar urukan di Jawa Timur.

Dukungan Terhadap Kebijakan Pemerintah

Pemilik Santri Grup, HRM Khalilur Abdullah Sahlawiy, menegaskan bahwa kerja sama tersebut sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto mengenai pemberantasan tambang ilegal. Prabowo sebelumnya menegaskan komitmennya untuk memberangus tambang ilegal yang merusak lingkungan dan merugikan negara.

HRM Khalilur menyatakan bahwa Santri Grup siap mendukung penuh kebijakan tersebut dengan memastikan bahwa penambangan dilakukan sesuai aturan dan menjaga lingkungan, menjadikan tambang ilegal sebagai fokus untuk dihentikan.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement