Sabtu 14 Dec 2019 17:47 WIB

BNPB: Sepanjang Jalan di Pegunungan Kulawi Rawan Longsor

Banjir bandang menerjang wilayah Kulawi, Sigi pada Kamis (12/2).

Warga berada disekitar tumpukan material yang terbawa banjir bandang dan menerjang pemukiman warga di Dusun Pangana, Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (13/12/2019).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warga berada disekitar tumpukan material yang terbawa banjir bandang dan menerjang pemukiman warga di Dusun Pangana, Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (13/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengemukakan sepanjang jalan di pegunungan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, rawan longsor atau memiliki risiko bencana longsor yang tinggi. Banjir bandang menerjang wilayah Kulawi pada Kamis (12/2) dan mengakibatkan dua warga meninggal dunia.

"Di sepanjang jalan menuju ke Kulawi memiliki risiko bencana yang besar, karena bukit-bukitnya terdiri dari bebatuan bercampur pasir," kata Kepala BNPB, Doni Monardo di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Sabtu (14/12).

Baca Juga

Doni mengemukakan, perlu keterlibatan semua komponen untuk mencegah terjadinya longsor, bukan hanya dibebankan kepada pemerintah. Karena itu, apabila ada tindakan penebangan atau pembalakan liar, atau tindakan yang membahayakan keselamatan masyarakat maka harus dicegah.

"Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi, ini menjadi kaidah global," ujarnya.

Olehnya pihak aparat dibantu oleh KLHK, tokoh agama dan adat, bisa memberikan dorongan yang kuat untuk upaya pencegahan. Dia menegaskan, semua pihak harus terlibat dalam pencegahan bencana. Vegetasi atau aspek peningkatan kualitas ekologis harus diutamakan.

Berdasarkan pengamatannya, Doni mengatakan bukit-bukit yang ada di sepanjang jalan di wilayah Kecamatan Kulawi mudah longsor. "Ini akan terjadi kalau tidak ada upaya pencegahan yang sistematis," katanya.

Karena itu, BNPB menghimbau agar daerah rawan bencana banjir dan longsor termasuk Sigi dan Sulawesi Tengah memperbanyak tanaman vetiver, rerumputan tinggi yang bisa digunakan sebagai pagar, menguatkan struktur tanah dan mencegah langsor.

"Untuk tahap pertama saya bisa mengirimkan beberapa bagian dari program yang sedang saya laksanakan di daerah Jawa Barat kemari. Tetapi saya minta ada upaya dari semua komponen yang ada di daerah untuk memperbanyak tanaman ini," ujarnya.

Ia menguraikan, tanaman vetiver bisa ditanam di sepanjang kemiringan, atau lereng-lereng yang miring lebih dari 30 - 40 derajat. "Tanaman vetiver sudah diakui oleh banyak lembaga internasional, di negara kita ada tanaman ini. Maka penting untuk kita kembangkan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement