Jumat 13 Dec 2019 13:52 WIB

Suami dan Anak Meninggal, Deice Selamat karena di Kota Palu

Suami dan anak Deice meninggal saat banjir menerjang desanya di Bolapapu, Sulteng.

Warga berada disekitar rumahnya yang rusak dan terendam lumpur akibat diterjang banjir bandang di Desa Poi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warga berada disekitar rumahnya yang rusak dan terendam lumpur akibat diterjang banjir bandang di Desa Poi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Deice berhasil selamat saat banjir bandang menerjang pemukimannya di Desa Bolapapu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Kamis (12/12) malam. Ada pun sang suami, Yan (50 tahun) dan anaknya Rizki (10 tahun), meninggal tertimbun lumpur.

Deice mengaku selamat karena saat insiden terjadi ia sedang beradai di Kota Palu. "Saya kebetulan sedang ke Kota Palu saat bencana alam banjir bandang dan lumpur menerjang permukiman penduduk di Desa Bolapapu," katanya, Jumat.

Baca Juga

Istri rohaniawan tersebut menuturkan sebelumnya, ia pergi ke Kota Palu meninggalkan suami dan anaknya di rumah karena hendak berbelanja berbagai kebutuhan Natal.

Kebetulan, nanti pada Sabtu (14/12) kami akan melaksanakan natalan di gereja. Itu sebabnya saya pergi ke Palu untuk membeli berbagai keperluan perayaan Natal.

"Jika tidak ke Palu, tidak tahu apa yang akan terjadi pada saya. Kemungkinan besar, jika tidak ke Kota Palu,bisa-bisa saya juga termasuk menjadi korban. Tapi semuanya itu sudah kehendak Tuhan.siapa pun kita tidak bisa menolak kalau sudah waktunya untuk pergi selama-lamanya," ujarnya.

Menurut dia, tidak ada sama sekali tanda-tanda bahwa suami dan anaknya akan dipanggil Tuhan dengan cara seperti itu.

Suaminya Yan (50) dan anaknya Rizki (10) tahun meninggal karena terperangkap dalam rumah saat banjir bandang menghajar permukiman mereka pada Kamis malam (12/12) sekitar pukul 19.00WITA.

Dia mengaku sangat kaget dan merasa hampir tidak percaya akan bencana alam banjir yang menewaskan suami dan anak yang sangat dikasihinya itu.

"Saya ketika mendengar peristiwa naas itu seperti mau berteriak keras, sebab hal tersebut tidak pernah terlintas dalam benaknya," kata dia.

Apalagi, bencana banjir terjadi di saat menghadapi Natal dan Tahun Baru. "Saya benar-benar merasa sangat kehilangan.Namun semuanya sudah atas kehendak Yang Maha Kuasa," tuturnya.

Suami juga adalah seorang rohaniawan yang baru sekitar dua bulan ini dipercayakan oleh pimpinannya sebagai seorang pelayan Tuhan (pendeta) di Desa Bolapapu.

Selain menelan korban jiwa dua orang, puluhan rumah rusak terkubur lumpur dan banyak warga kehilangan rumah dan harta benda.

Sementara Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata malam kejadian langsung menuju lokasi bencana alam bersama dengansejumlah pejabat di jajaran Pemkab Sigi dan beberapa anggota DPRD untuk memberikan bantuan dan juga dukungan doa bagi korban.

Bahkan, bupati juga langsung memerintahkan semua instansi terkait di daerahnya untuk melakukan berbagai upaya dan langkah tanggap darurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement