Rabu 07 Sep 2022 11:06 WIB

Menteri Sosial Kunjungi Warga Terdampak Banjir Sigi di Pengungsian

Sedikitnya 182 keluarga atau 662 jiwa terdampak banjir di Sigi dan harus mengungsi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah warga korban banjir menyantap bantuan nasi bungkus di teras Masjid Al-Anshar di Desa Pakuli Utara, Gumbasa, Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (6/9/2022). Sedikitnya 60 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke masjid tersebut karena rumahnya rusak dan digenangi air akibat banjir yang menerjang desa itu pada Selasa (6/9) dini hari.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Sejumlah warga korban banjir menyantap bantuan nasi bungkus di teras Masjid Al-Anshar di Desa Pakuli Utara, Gumbasa, Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (6/9/2022). Sedikitnya 60 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke masjid tersebut karena rumahnya rusak dan digenangi air akibat banjir yang menerjang desa itu pada Selasa (6/9) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi dan melihat langsung kondisi warga terdampak banjir di Desa Pakuli Utara, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang mengungsi di Dusun I desa setempat.

"Saya minta lokasi pengungsian tetap di sini hingga akhir Desember 2022, seiring dengan adanya potensi hujan lebat untuk wilayah Indonesia termasuk Sulteng," ucap Risma di Pakuli, Rabu (7/9/2022).

Baca Juga

Sedikitnya 182 keluarga atau 662 jiwa terdampak banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Gumbasa, di Desa Pakuli, Kecamatan Gumbasa. Meluapnya sungai tersebut dikarenakan hujan lebat yang terjadi sejak Senin (5/9/2022) sore hingga Selasa (6/9/2022) pagi.

Sebanyak 662 jiwa mulai mengungsi pada Selasa (6/9/2022). Mereka mengungsi di halaman Masjid Al-Anshar di Dusun I Desa Pakuli. Mensos Risma melihat langsung kondisi dapur umum, tenda pengungsian, tenda logistik, dan berdialog dengan pengungsi serta menyalurkan bantuan logistik.

Risma juga membagikan kepada pengungsi di halaman masjid tersebut. Selain itu, ia juga menyalurkan bantuan logistik untuk anak dan bayi di lokasi pengungsian dan meminta mereka tetap waspada.

Pada kesempatan itu, Mensos meminta Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Rudy Dewanto dan Bupati Sigi Mohamad Irwan untuk menetapkan sementara lokasi tersebut sebagai titik kumpul dan pengungsian. Ini karena hujan dengan intensitas lebat masih akan terjadi bahkan puncak hujan terjadi pada November - Desember 2022 berdasarkan keterangan BMKG.

"Ketika hujan mereka harus tetap berada di lokasi ini hingga Februari 2023 agar benar-benar aman dari ancaman bencana banjir," ucapnya.

Risma mengatakan Kemensos memberikan dukungan logistik pengungsi selama mereka berada di lokasi pengungsian hingga waktu tersebut. "Tenda dan dukungan logistik disiapkan untuk warga, jadi kalau hujan warga langsung ke sini," ucapnya.

Mensos Risma didampingi Bupati Sigi Mohamad Irwan, Wakil Bupati Samuel Pongi, Sekda Provinsi Sulteng Rudy Dewanto. Dalam kunjungan itu, Risma dibonceng oleh ajudannya menggunakan kendaraan roda dua menuju lokasi pengungsian dari jembatan Gumbasa. Risma harus menaiki kendaraan roda dua karena jembatan putus dan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Risma juga melihat langsung kondisi Sungai Gumbasa dalam kunjungan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement