Sabtu 14 Dec 2019 16:50 WIB

BNPB Harap Korban Banjir Kulawi tak Putus Asa

Terdapat 57 rumah rusak terdiri dari 50 rumah rusak ringan dan tujuh rusak berat.

 Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo
Foto: dok. BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengharapkan korban bencana banjir bandang di Dusun Pangana Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, tidak mudah dan cepat putus asa. "Musibah ini bisa menambah kekuatan bagi masyarakat untuk tidak menyerah, untuk tidak putus asa, dan tidak sedih," ucap Kepala BNPB Doni Monardo, di Bolapapu Kecamatan Kulawi, Sabtu (14/12).

Dusun Pangana Desa Bolapapu di terjang banjir bandang disertai material lumpur, batu dan kayu pada Kamis (12/12) pukul 18. 14 WITA. Dua warga meninggal dunia dalam bencana alam tersebut. Satu dari dua korban itu adalah anak. Terdapat 57 rumah rusak terdiri dari 50 rumah rusak ringan dan tujuh rusak berat.

Atas peristiwa itu, BNPB di pimpin Doni Monardo mewakili Pemerintah RI melakukan kunjungan kerja ke dua desa terdampak banjir di Sigi yakni Desa Bolapapu di Kecamatan Kulawi dan Desa Poi di Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi.

Doni menyebut bahwa kunjungan kerja yang ia laksanakan untuk memastikan bahwa pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat. Ia meminta para korban banjir bandang untuk tetap semangat dan bangkit dan tidak berlama-lama larut dalam kesedihan karena bencana. "Harus bangkit, harus semangat, bersatu padu, untuk kembali pulih," kata Doni Monardo.

Doni mengatakan pemerintah turut berduka cita atas bencana yang menimpa warga Sigi tersebut. "Doa kita panjatkan kepada dua orang korban jiwa, semoga mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan," ujar dia.

Di hadapan korban banjir bandang, Doni mengemukakan dirinya selaku Kepala BNPB melaksanakan perintah Presiden RI Joko Widodo dan melaksanakan perintah undang-undang, untuk selalu memberikan perhatian kepada masyarakat yang terdampak.

"Dalam berbagai kesempatan, bapak Presiden selalu mengatakan lakukan upaya-upaya pencegahan, dalam hal yang berhubungan dengan kebencanaan," ujarnya.

Hal itu sejalan dengan pembukaan UUD 1945 bahwa negara harus hadir untuk melindungi segenap bangsa, dan seluruh tumpah darah Indonesia. Juga sesuai dengan kaidah global bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.

Oleh karena itu, ia mengaku saat menerima berita banjir bandang Sigi di Kulawi, yang saat itu dirinya sedang berada di Sumatera Barat, dirinya langsung memutuskan untuk berangkat ke Sulteng. "Seyogianya hari ini saya menghadiri acara Hari Nusantara di Pariaman. Karena itu kehadiran kami di sini untuk memastikan masyarakat mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah," ujarnya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement