REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membangun 21 titik sumur bor dan menyiapkan bantuan pompa untuk petani di wilayah utara hingga selatan. Sumur bor tersebut berguna untuk menghadapi musim kemarau yang mulai melanda sebagian wilayah Cianjur.
Bupati Herman Suherman mengatakan pihaknya sudah memerintahkan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Cianjur untuk menentukan titik sumur bor yang akan dibangun mulai dari wilayah utara hingga selatan sebagai upaya antisipasi kekeringan. "Tercatat sekitar 21 titik sumur bor baru akan dibangun menjelang masuknya musim kemarau terutama di wilayah rawan kekeringan seperti Kecamatan Cugenang di utara, beberapa kecamatan di wilayah selatan seperti Pagelaran, Tanggeung dan Cibinong," kata dia, Selasa (21/5/2024).
Dia mengatakan, berbagai upaya penanganan kekeringan akan dilakukan bersama lintas dinas, perumda, dan aparat desa dan kecamatan, sehingga pendataan dilakukan di sejumlah kecamatan yang menjadi langganan kekeringan untuk dibangun sumur bor dan dibantu pengadaan pompa air. Termasuk melibatkan PMI Cianjur guna mendistribusikan air bersih menggunakan truk tangki bagi warga di sejumlah desa terdampak kekeringan yang sulit dibangun sumur bor karena berbagai kendala termasuk ke dalaman terutama di Kecamatan Cugenang.
"Pemetaan kekeringan sudah dilakukan sejak jauh hari, sehingga puluhan titik sumur bor akan dibangun guna memenuhi kebutuhan air bersih, sedangkan untuk lahan pertanian akan dibantu dengan pompa air untuk menyalurkan air ke ladang dari sungai atau saluran irigasi," katanya.
Herman menjelaskan, setiap memasuki musim kemarau belasan kecamatan di Cianjur rawan kekeringan mulai dari Kecamatan Cikalongkulon, Ciranjang, Haurwangi, Cugenang, Cianjur dan sebagian besar wilayah selatan. Pihaknya meminta petani di seluruh wilayah Cianjur untuk beralih menanam palawija seperti jagung, kedelai, kentang dan sayur mayur lainnya yang tidak membutuhkan air banyak selama musim kemarau agar tetap memiliki penghasilan.