Kamis 27 Nov 2025 13:19 WIB

Dua Korban Banjir Bandang di Agam Sumbar Ditemukan Meninggal Dunia

Tim gabungan terus mencari korban hilang di tengah sulitnya akses komunikasi.

Foto udara banjir merendam jalan dan permukiman di Nagari Kampuang Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (25/11/2025). Berdasarkan data BPBD Padang Pariaman, sebanyak 3.076 unit rumah terendam banjir luapan sungai, dengan total warga terdampak mencapai 3.076 KK / 9.228 jiwa di 15 nagari sejak Senin (24/11/2025) dan terus meluas akibat intensitas hujan tinggi yang menyebabkan pemerintah daerah menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Foto udara banjir merendam jalan dan permukiman di Nagari Kampuang Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (25/11/2025). Berdasarkan data BPBD Padang Pariaman, sebanyak 3.076 unit rumah terendam banjir luapan sungai, dengan total warga terdampak mencapai 3.076 KK / 9.228 jiwa di 15 nagari sejak Senin (24/11/2025) dan terus meluas akibat intensitas hujan tinggi yang menyebabkan pemerintah daerah menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Padang, Sumatera Barat, menyatakan dua korban banjir bandang di Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Saat ini tim gabungan masih melakukan pencarian korban yang terseret banjir bandang dan diperkirakan cukup banyak serta berkemungkinan lebih dari puluhan orang.

“Ada dua korban ditemukan tim gabungan dari Basarnas, BPBD Agam, Brimob, TNI, dan lainnya,” kata Koordinator Lapangan Basarnas Padang, Atta Priyono, di Lubuk Basung, Kamis (27/11/2025).

Baca Juga

Basarnas Padang masih melakukan pendataan jumlah korban terseret banjir bandang bersama pemerintah nagari setempat.

“Pemerintah nagari (desa) mendatangi warga satu per satu karena akses komunikasi terputus,” katanya.

Ia menambahkan, di lokasi banjir bandang terdapat cukup banyak rumah warga. Tiba-tiba banjir bandang melanda daerah itu saat hujan deras mengguyur pada Rabu (26/11) sore.

Saat ini sekitar 135 kepala keluarga telah mengungsi ke daerah lebih aman di lima titik.

“Mereka mengungsi di lokasi tersebut sejak Rabu (26/11) malam,” katanya.

Ia mengakui telah menurunkan lima personel Basarnas Padang untuk melakukan pendataan jumlah korban hilang dan total warga terdampak setelah menerima laporan banjir bandang pada Rabu (26/11) malam.

Pada Kamis (27/11) pukul 03.00 WIB, Basarnas mengerahkan 10 anggota tim gabungan ke lokasi untuk melakukan pencarian korban.

Setelah itu, dikerahkan mobil ambulans milik Palang Merah Indonesia (PMI) Agam beserta empat anggota.

“Ada 18 orang tim rescue yang kami kerahkan ke lokasi dan membentuk posko utama. Komunikasi ke lokasi banjir cukup sulit,” katanya.

Posko utama tersebut berada sekitar dua kilometer dari lokasi banjir bandang. Jalan menuju lokasi terputus sehingga kendaraan tidak bisa mencapai titik tersebut.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement