Kamis 27 Nov 2025 14:30 WIB

Kendaraan tak Bisa Lewat Akibat Banjir, Dua Jenazah di Pasaman Barat Terpaksa Ditandu

Akses lalu lintas di jalan nasional itu hingga saat ini belum bisa dilalui kendaraan.

Seorang warga mencuci sepatunya di sisi mushola yang rusak akibat banjir bandang di kawasan Batu Busuk, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Rabu (26/11/2025). Banjir bandang yang terjadi pada Selasa (25/11) di daerah itu mengakibatkan dua rumah dan satu mushalla rusak serta berdampak kepada 327 jiwa dimana 167 orang diantaranya terpaksa mengungsi.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Seorang warga mencuci sepatunya di sisi mushola yang rusak akibat banjir bandang di kawasan Batu Busuk, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Rabu (26/11/2025). Banjir bandang yang terjadi pada Selasa (25/11) di daerah itu mengakibatkan dua rumah dan satu mushalla rusak serta berdampak kepada 327 jiwa dimana 167 orang diantaranya terpaksa mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT - Warga Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat (Sumbar), kembali bersama-sama menggotong jenazah almarhumah Risma (60 tahun) melewati genangan banjir dengan cara ditandu pada Kamis (27/11/2025). Sebelumnya, satu jenazah juga terpaksa harus ditandu karena kendaraan tak bisa melintasi banjir yang melanda.

"Hari ini ada dua jenazah yang digotong bersama warga dan perwakilan keluarga. Pertama jenazah atas nama Dahrizal (62) dari RSUP M Djamil menuju Ujung Gading Lembah Melintang dan jenazah Risma (60) yang dibawa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ke Paraman Ampalu, Kecamatan Gunung Tuleh," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasaman Barat, Gina Alecia, di Aia Gadang, Kamis (27/11/2025).

Baca Juga

Menurutnya, proses evakuasi dilakukan melalui koordinasi dengan pihak keluarga dan masyarakat sekitar. "Kami berkoordinasi dengan tim di lapangan dan pihak keluarga. Prioritas utama kami adalah memastikan jenazah dapat segera sampai di rumah duka untuk disemayamkan, meskipun harus dilakukan dengan cara estafet karena kondisi alam yang tidak memungkinkan dilalui kendaraan," katanya.

Usai jenazah melewati genangan air, jenazah dipindahkan ke ambulans untuk melanjutkan perjalanan ke rumah duka di Paraman Ampalu, Kecamatan Gunung Tuleh. Perwakilan keluarga almarhumah Risma (60), Benni RB menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu pemulangan jenazah.

“Pihak keluarga dibantu masyarakat sekitar membawa jenazah ke seberang karena ambulans tidak bisa lewat. Sesampai diseberang sudah disiapkan mobil ambulans untuk membawa jenazah ke rumah duka di Paraman Ampalu," katanya.

Akses lalu lintas di jalan nasional itu hingga saat ini belum bisa dilalui kendaraan, karena masih tingginya debit air. Antrean kendaraan terjadi di kedua sisi jalan karena air menutupi jalan sejak Rabu (26/11/2025) sore.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement