Senin 13 May 2024 18:00 WIB

BNPB Catat 8.000-an Jiwa Terdampak Bencana Alam di Aceh Selatan

Banjir memicu tanah longsor di Kabupaten Aceh Selatan akibat curah hujan tinggi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Foto udara pemukiman penduduk yang terendam banjir di Desa Pasi Masjid, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Selasa (12/12/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Foto udara pemukiman penduduk yang terendam banjir di Desa Pasi Masjid, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Selasa (12/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada lebih dari 8.000 jiwa terdampak akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, Ahad (12/5/2024). Sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan, mulai tanggul, jalan, hingga jembatan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir terjadi dipicu curah hujan berintensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang yang mengguyur Kabupaten Aceh Selatan. Tak hanya banjir, tetapi juga tanah longsor dan pohon tumbang.

Akibat bencana tersebut, ribuan warga akhirnya memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman. Menurut Abdul, kerugian materiel sebanyak 1.847 unit rumah terdampak dan sarana ibadah mengalami kerusakan.

"Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Selatan banjir terjadi pukul 16.42 WIB dengan tinggi air antara 20 hingga 70 sentimeter mengakibatkan korban jiwa sebanyak 1.847 KK atau 8.142 Jiwa terdampak," kata Abdul dalam siaran pers di Jakarta, Senin (13/5/2024).

Abdul mengatakan, bencana banjir dan tanah longsor tersebut mengakibatkan beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan. Di antara dampaknya adalah tanggul perairan pengaman persawahan Gampong Lawe Cimanok Panjang rusak sekitar 30 meter, begitu pula Jembatan di Gp Lhok Sialang Reyeuk. Sejumlah jalan lintas nasional juga tertutup akibat tanah longsor.

 

Menurut data yang dihimpun di lapangan, wilayah yang terdampak banjir dan longsor meliputi, gampong atauDesa Lhok Rukam, Air Pinang, Batu Itam, Air Berudang, Gunung Kerambil, Lhok Bengkuang, Hilir, Lhok Keutapang, dan Tepi Air di Kecamatan Tapaktuan, serta Gampong Lawe Cimanok di Kecamatan Kluet Timur.

Kemudian, di Gampong Lhok Sialang Rayeuk di Kecamatan Pasie Raja, dan Gampong Ladang di Kecamatan Samadua. Lalu, Gampong Jambo Dalem di Kecamatan Trumon Timur, Gampong Beutong, Jambo Keupok, Bukit Gading, Seunebok Kranji, Rambung, Ujung Gunung Rayeuk, Ujung Gunung Cut, Alur Dua Mas, Ujong Tanoh di Kecamatan Kota Bahagia.

"Penanganan banjir dan longsor Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Aceh Selatan dan juga masyarakat sudah mulai membersihkan puing material akibat kejadian banjir dan membersihkan pohon tumbang serta tanah longsor yang menghambat Akses Jalan," ucapp Abdul.

Menurut Abdul, kondisi terkini banjir air mulai berangsur surut di beberapa lokasi kejadian. Pohon tumbang di jalan lintas nasional Tapaktuan-Subulussalam telah selesai dibersihkan dan arus lalu lintas kembali normal. Eva Rianti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement