REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto memberikan arahan agar warga terdampak bencana banjir bandang dan lahar dingin gunung marapi bersedia untuk direlokasi. Menurut dia, pemerintah siap jika masyarakat bersedia direlokasi atau pindah ke daerah aman.
"Ini langkah terbaik menghindari kemungkinan bencana susulan," katanya dalam rapat koordinasi langkah strategis bersama warga terdampak bencana di Kabupaten Agam, Rabu (15/5/2024).
Ia meminta seluruh jajaran pemerintahan di Sumatra Barat untuk berkomunikasi aktif kepada tokoh-tokoh masyarakat di daerah rawan bencana. "Ditanyakan langsung kepada tokoh masyarakat, dicarikan lahan untuk pindah. Khusus di Bukit Batabuah Kabupaten Agam masih dalam angka relatif kecil untuk direlokasi," kata dia.
Menurut dia, langkah relokasi penting demi anak cucu daripada nantinya mereka terancam jadi korban. Tidak mungkin gunung yang disalahkan. Ia memberikan contoh pada kejadian bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara, dengan ratusan warga yang akhirnya di relokasi.
"Bahkan relokasinya itu antardua kabupaten. Ada 300 lebih warga yang dipindahkan tempat tinggalnya di daerah aman," kata Suharyanto.
Dalam rapat koordinasi langkah strategis itu juga diberikan kesempatan kepada warga menyampaikan keluh kesah dan permintaan untuk penanggulangan bencana serta rehabilitasi. Rapat koordinasi itu juga dihadiri juga oleh gubernur Sumbar, Kapolda Sumbar, Kepala BMKG dan Pangdam Bukit Barisan.