Selasa 11 Nov 2025 19:56 WIB

Polisi Rinci Lokasi Rangkaian Ledakan di SMAN 72, Dua Bom Diduga Diledakkan di Dalam Masjid

Total ada tujuh bom rakitan, empat meledak, tiga belum diledakkan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Personel Brimob berjaga di lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan hingga saat ini pukul 19.00 WIB proses olah TKP masih berlangsung dan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait insiden ledakan tersebut. Peristiwa ledakan tersebut terjadi sebanyak dua kali pada sekitar pukul 12.15 WIB di area musala sekolah saat sejumlah siswa dan guru sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat. Sementara menurut keterangan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, jumlah korban luka akibat insiden tersebut hingga saat ini sebanyak 55 orang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Personel Brimob berjaga di lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan hingga saat ini pukul 19.00 WIB proses olah TKP masih berlangsung dan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait insiden ledakan tersebut. Peristiwa ledakan tersebut terjadi sebanyak dua kali pada sekitar pukul 12.15 WIB di area musala sekolah saat sejumlah siswa dan guru sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat. Sementara menurut keterangan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, jumlah korban luka akibat insiden tersebut hingga saat ini sebanyak 55 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian menyatakan terdapat dua tempat kejadian perkara (TKP) peledakan di SMAN 72 Jakarta dalam insiden yang terjadi pada Jumat (7/11/2025). Dari dua TKP itu, terdapat tujuh bom rakitan yang ditemukan aparat kepolisian. 

Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya Kombes Pol Henik Maryanto mengatakan, TKP pertama adalah area masjid di SMAN 72 Jakarta. Dari TKP pertama itu, polisi menemukan adanya dua bekas ledakan bom rakitan, berupa serpihan plastik, dua crater atau kawah ledak, paku, potongan tas, switching rocker, dan lain-lain.

Baca Juga

"Di sana ada dua crater artinya ada dua kawah ledak yang kami temukan di TKP. Berarti kemungkinan diduga memang ada dua bom yang diledakkan di dalam masjid," kata dia saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (11/11/2025). 

Berdasarkan hasil analisis barang bukti, dua bom itu diledakkan menggunakan kontrol remot oleh pelaku. Namun, polisi menemukan remot itu di dalam masjid.

"Dapat disimpulkan untuk di TKP pertama di masjid, bahwa berdasarkan material yang ditemukan, rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remot," kata Henik. 

Menurut dia, dampak ledakan itu adalah overpressure dan shrapnel paku. Alhasil, banyak korban luka dari ledakan di TKP pertama, yaitu area dalam masjid sekolah.

Sementara di TKP kedua, polisi menemukan sebuah bom di bank sampah dan area taman baca sekolah. Bom yang berada di taman baca ditemukan dalam lapisan luar atau casing berupa kaleng minuman bersoda. Bom itu dilengkapi dengan sumbu bakar.

Henik mengatakan, polisi juga menemukan adanya remot di sekitar taman baca. Hal itu menunjukkan bahwa pelaku meledakkan bom di TKP pertama saat berada di TKP kedua.

photo
Personel Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Datasemen Zeni TNI Angkatan Darat bersiap meninjau lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). - (Republika/Thoudy Badai)

Sedangkan di bank sampah, polisi menemukan empat bom, yang dua di antaranya masih dalam keadaan aktif. Sementara dua bom lainnya sudah dalam kondisi diledakkan.

"Jadi itu untuk yang dua sudah meledak, itu namun tidak sempurna meledaknya. Jadi tutup casing yang meledak, tapi casing pipanya tetap utuh," kata dia. 

Menurut Henik, inisiator empat bom yang ditemukan di bank sampah itu adalah sumbu bakar. Artinya, dua bom yang tidak meledak itu dikarenakan pelaku belum memicu sumbu bakarnya.

Dari seluruh temuan itu, Henik memastikan, terdapat ada tujuh bom di area SMAN 72 Jakarta saat kejadian. Di TKP pertama (masjid), terdapat dua bom yang sudah meledak yang dikendalikan menggunakan kontrol remot.

Sementara itu, di TKP kedua terdapat dua bom yang sudah meledak dengan sumbu bakar. Namun, ledakan di TKP kedua itu tidak sempurna, sehingga hanya tutupnya saja yang hancur.

"Jadi dari tujuh, empat yang meledak, tiga yang masih aktif sudah kita amankan di Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya," ujar Henik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement