Selasa 12 Nov 2019 12:00 WIB

Fahri Yakin Partai Gelora Jadi Besar dengan Kader Militan

Partai Gelora didirikan oleh mantan politikus PKS.

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Penggagas Partai Gelora Fahri Hamzah ditemui di sela-sela acara Konsolidasi Nasional Partai Gelora Indonesia, Kemang, Jakarta, Sabtu (9/11).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Penggagas Partai Gelora Fahri Hamzah ditemui di sela-sela acara Konsolidasi Nasional Partai Gelora Indonesia, Kemang, Jakarta, Sabtu (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Umun Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Fahri Hamzah optimistis partainya memiliki peluang untuk menjadi partai besar. Meski berada di bawah bayang-bayang Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengingat Partai Gelora didirikan oleh eks politikus PKS, tapi tetap akan mendapatkan tempat di akar rumput. 

Sebab, menurut Fahri, kader PKS loyal dan militan kepada nilai-nilai dan ide bukan kepada individu atau struktur. Sementara Partai Gelora juga memiliki prinsip loyalitas kepada nilai-nilai apa yang diperjuangkan.

Baca Juga

"Sejak awal kader PKS itu diajarkan loyalitas kepada ide dan nilai bukan kepada individu atau struktur," ujar Fahri saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (12/11).

Apalagi, lanjut Fahri jika ada kader partai yang loyalitasnya kepada ide cita-cita lalu beralih kepada individu. Bahkan juga kepada struktur secara membabibuta maka itulah peluang Partai Gelora.

Namun Fahri optimistis Partai Gelora akan memiliki orang-orang atau kader yang militan. Namun militannya itu lebih kepada ide dan nilai bukan pada struktur.

"Setahu saya, kader PKS militansinya kepada ide itulah yang menjadi peluang banyaknya kader yang ikut," ucap mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tersebut.

Terkait anggapan bahwa Partai Gelora akan sulit eksis di pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang, Fahri Hamzah menyangsikannya. Fahri kemudian memberikan link berita terkait hasil survei bahwa kepercayaan Partai Politik yang ada saat ini hanya mendapatkan kepercayaan disingkat terakhir dengan 29 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement