Sabtu 28 Sep 2019 13:57 WIB

Menkes Beri Penghargaan Dokter yang Meninggal di Wamena

Menkes memberikan penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Esthi Maharani
Warga memadati Pangkalan TNI AU Manuhua Wamena, Jayawijaya, Papua, Rabu (25/9/2019).
Foto: Antara/Iwan Adisaputra
Warga memadati Pangkalan TNI AU Manuhua Wamena, Jayawijaya, Papua, Rabu (25/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan duka cita mendalam sekaligus mengapresiasi salah satu tenaga kesehatan, Dokter Soeko Marsetyo yang meninggal saat aksi demonstrasi di Wamena, Papua, Senin (23/9). Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek memberikan penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala pada mendiang.

"Saya menyampaikan duka cita mendalam, sekaligus memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas segala jasa dan pengabdiannya untuk menjadikan Indonesia lebih sehat," kata Nila seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (28/9).

Apresiasi juga diberikan kepada dr. Soeko Marsetyo lantaran telah bersedia bertugas memberikan layanan kesehatan di Ujung Timur Indonesia, Tolikara, Papua. Dengan wafatnya almarhum, Menkes menganugerahkan piagam penghargaan kepada mendiang.

"Kami memberikan piagam penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala atas jasa besar dalam pembangunan di bidang kesehatan," ujarnya.

Ke depannya, Nila berharap tidak ada lagi tenaga medis yang menjadi korban akibat aksi demonstrasi. Pasalnya, mereka adalah garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Sehingga ia memnegaskan sudah sepatutnya dilindungi dan dijamin keamananannya.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi menjelaskan, jenazah dr. Soeko Marsetyo diterbangkan dari Papua ke Yogyakarta didampingi dr. Berri Woperi, Jumat (27/9) selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement