REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menerima menerima penghargaan bergengsi The Goalkeepers dari Bill & Melinda Gates Foundation, karena dinilai berhasil mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui transformasi sistem kesehatan Indonesia pascapandemi COVID-19.
Adapun The Goalkeepers merupakan tokoh-tokoh dunia yang dengan penuh komitmen menjaga dan memperjuangkan tercapainya target SDGs.
Dalam pidato kuncinya di New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025), Menkes Budi mengenang perjalanan hidupnya sejak lahir pada 1964, di mana pada tahun itu satu dari tujuh bayi Indonesia tidak berhasil bertahan hidup hingga ulang tahun pertamanya.
"Berkat vaksinasi anak seperti vaksin cacar, saya beruntung bisa selamat, tumbuh dewasa, menempuh pendidikan fisika, membangun karier 30 tahun di bidang perbankan, dan akhirnya dipercaya menjadi Menteri Kesehatan Republik Indonesia,” ujar Budi Gunadi Sadikin.
Dia juga menyinggung penunjukan dirinya sebagai Menkes pada 2020. Saat itu ia menjadi Menteri Kesehatan pertama yang tidak berlatar belakang medis. Presiden menugaskan dua hal padanya yakni menggulirkan vaksinasi COVID-19 secepat mungkin dan melaksanakan reformasi terbesar dalam sejarah sistem kesehatan Indonesia.
Dalam waktu kurang dari dua tahun, kata dia, Indonesia berhasil mendistribusikan sekitar 450 juta dosis vaksin COVID-19 ke 280 juta penduduk di lebih dari 7.000 pulau berpenghuni.
“Tanggung jawab saya bukan hanya menakhodai bangsa melewati krisis, tetapi membangun sistem kesehatan nasional yang cukup kuat untuk melindungi setiap anak, setiap keluarga, setiap warga negara, jauh setelah krisis usai,” kata Menkes.
Usai pandemi, lanjut dia, Indonesia segera menambahkan vaksin HPV, PCV, dan Rotavirus ke program imunisasi nasional untuk menekan angka kematian ibu dan anak.
“Setiap tahun, ribuan ibu dan anak di Indonesia meninggal akibat kanker serviks, pneumonia, dan diare. Karena itu kami perlu bertindak cepat,” ucapnya.
Selain imunisasi, revitalisasi layanan primer juga menjadi prioritas. Kemenkes membenahi 10 ribu puskesmas, 80 ribu puskesmas pembantu (pustu), dan 300 ribu poskesdes melalui dukungan pendanaan pembangunan.
Menkes Budi menambahkan pada Februari 2025 di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia meluncurkan program kesehatan terbesar yang pernah ada, yakni skrining kesehatan gratis tahunan untuk seluruh masyarakat.
“Hingga kini, lebih dari 30 juta orang telah disaring. Dengan kecepatan 500 ribu skrining per hari, kami menargetkan lebih dari 50 juta orang terlayani pada akhir tahun,” ungkapnya.
Menurutnya, kerja sama internasional menjadi kunci keberhasilan. Akses yang adil terhadap layanan primer dan vaksin tidak dapat diwujudkan dalam semalam. Dukungan organisasi internasional seperti Gavi, Global Fund, dan Gates Foundation sangat membantu Indonesia.
“Sistem kesehatan, baik nasional maupun global, tidak dapat dijaga hanya oleh satu tangan, melainkan oleh paduan banyak tangan yang terulur bersama. Bukan untuk saling menaklukkan, melainkan untuk menaklukkan penyakit, bukan untuk mengklaim kejayaan, melainkan untuk menjaga kehidupan,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.