Kamis 28 Mar 2019 08:37 WIB

Menteri Tenaga Kerja: Kartu Pra-Kerja Solusi yang Tepat

Masalah pengangguran bukan soal jumlah lapangan kerja tapi ketimpangan keterampilan.

Rep: Febryan A/ Red: Gita Amanda
Menaker Hanif Dakhiri
Foto: dok. kemnaker
Menaker Hanif Dakhiri

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dakhiri berpendapat, Kartu Pra-Kerja yang menjadi salah satu program unggulan pasangan Joko Widodo-Maaruf Amin dalam Pilpres 2019 merupakan solusi yang tepat dengan permasalahan pengangguran saat ini.

"Kartu Pra-Kerja kalau menurut pendapat saya, kan problem utama dari kita ini bukan di lapangan kerja, tetapi ketimpangan skill (keterampilan), ketika Pak Jokowi melontarkan Kartu Pra-Kerja itu nyambung dengan masalahnya," kata Hanif saat melakukan penandatangan kerja sama program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Bekasi Convention Center, Kota Bekasi, Rabu, (27/3).

Baca Juga

Menurut Hanif, pokok permasalahan pengangguran di Indonesia bukanlah jumlah lapangan kerja yang tersedia, melainkan keterampilan kerja yang masih belum merata. Masih banyak, sambung dia, angkatan kerja di Indonesia yang tidak memiliki keterampilan kerja. Hal itu menjadi penghambat bagi calon pekerja untuk melamar karena tidak sesuai dengan standar rekrutmen dari pelaku industri.

"Saya ingin sampaikan, kalau hari ini masih banyak yang nganggur problemnya bukan pada lapangan pekerjaan, probelmya adalah ketimpangan skill. Dan ada (juga) yang punya skil tapi skilnya nggak nyambung," jelas dia.

 

Kehadiran Kartu Pra-Kerja nantinya, menurut Hanif, akan membuka peluang angkatan kerja untuk medapatkan akses menuju dunia kerja. Dimana angkatan kerja akan mendapatkan pelatihan dan juga sertifikasi kompetensi.

"Dengan itu diharapkan dapat membantu mereka menuju pasar kerja atau usaha, karena telah mendapatkan sertifikasi kompetensi skill," tutupnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement