Senin 10 Sep 2018 21:41 WIB

Wasekjen PAN: Dinamika Demokrat tak Pengaruhi Prabowo-Sandi

Faldo mengatakan kerja politik akan tetap dilakukan sebagai koalisi bersama.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ratna Puspita
Koalisi pengusung Prabowo - Sandiaga Uno menggelar konferensi pers terkait persoalan ekonomi di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (7/9) malam.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Koalisi pengusung Prabowo - Sandiaga Uno menggelar konferensi pers terkait persoalan ekonomi di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (7/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen DPP PAN Faldo Maldini menuturkan dinamika yang terjadi di internal Partai Demokrat tidak akan berdampak pada pasangan bakal capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebab, ia mengatakan, kerja politik akan tetap dilakukan sebagai koalisi bersama. 

Faldo mengatakan, persoalan internal ini tidak terkait dengan koalisi parpol dan Demokrat tidak akan meninggalkan koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga. "Dukungan tiap parpol ke koalisi itu sudah final, tidak akan mengubah posisi Partai Demokrat,” kata dia kepada Republika.co.id, Senin (9/10).

Kendati demikian, ia mengatakan, anggota koalisi Prabowo-Sandiaga menghormati Demokrat untuk menghadapi dinamika ini. “Kami tidak ingin mencampuri urusan partai politik karena itu bentuk penghormatan kami," katanya.

Faldo juga meyakini Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketum partai tersebut bisa menyelesaikan dinamika di internalnya. "Pak SBY bukan politisi baru jadi, beliau kan pernah melewati banyak sekali badai di Demokrat dan survive sampai sekarang," kata dia.

Baca Juga:

Hampir 90 persen ketua DPC Partai Demokrat di Papua mendukung pasangan bakal calon presiden pejawat dan calon wakil presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Demokrat telah mempersilakan kadernya di daerah ikut memenangkan kandidat Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. 

Demokrat secara organisasi menjadi pengusung Prabowo-Sandiaga Uno. Partai ini juga tidak menampik bahwa tingkat dukungan di sejumlah daerah untuk Jokowi-Maruf cukup tinggi. 

"Kami harus berpikir menyelamatkan partai, nanti akan ada dispensasi khusus dari pusat terhadap daerah tertentu," kata Ketua Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean, Ahad (9/9). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement