REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menegaskan, Soekarwo dan Lukas Enembe masih merupakan kader partainya. Perbedaan sikap yang ditunjukan dua kader yang saat ini menjabat sebagai gubernur itu merupakan sikap egaliter dalam berdemokrasi.
"Pakde Karwo dan Pak Lukas Enembe masih tetap kader-kader Demokrat tulen, justru mereka menunjukkan prinsip egaliter dan demokratisasi yang sangat baik di internal Partai Demokrat," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (23/8).
Ia mengingatkan, saat ini keduanya adalah bertugas sebagai Gubernur yang memang harus taat asas dan patuh kepada Presiden. Dengan begitu, kata dia, wajar ada perbedaan perdapat terjadi di sistem politik Indonesia yang multi-partai.
Namun, Roy membantah bahwa kedua kadernya itu akan mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Apalagi, ada isu yang mengatakan keduanya berencana pindah partai.
"Mendukung sih boleh-boleh saja. Tetapi kalau pindah partai itu hoaks," kata dia.
Saat ini, Soekarwo masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur (Jatim). Sementara Lukas Enembe menjabat sebagai Gubernur Papua. Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menegaskan, Soekarwo akan mendukung penuh keputusan partai. Menurut dia, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim itu tidak mendukung bakal calon presiden (capres) Jokowi pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019.
"Pakde Karwo sampai terakhir sekitar seminggu lalu menghadap SBY, menyampaikan tidak ada keputusan beliau akan mendukung Jokowi. Beliau menyampaikan bahwa akan mendukung garis keputusan partai," kata dia ketima dihubungi Republika.co.id, Kamis (23/8).
Soekarwo sebelumnya menegaskan, tidak akan hengkang dari Partai Demokrat. Ia menyatakan tidak bergabung dengan partai politik lain, khususnya menjelang Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2109.
"Tidak hengkang dan tidak ada itu," ujarnya membantah isu kepindahannya ke Partai Nasdem di hadapan wartawan di Surabaya, Rabu (15/8).
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menegaskan tidak mudah meninggalkan Partai Demokrat. Apalagi, Pakde Karwo telah memimpin DPD Jawa Timur selama dua periode.
Ia mengatakan ia sudah menjaga konsolidasi dengan kader internal maupun pihak-pihak lain. “Sudah hampir 10 tahun saya kelola. Jadi isu itu tidak benar dan tidak ada hengkang," kata suami Nina Kirana tersebut.