REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan akan menyiapkan dana sebesar Rp 600 hingga 700 miliar untuk bantuan penanganan bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Askolani mengatakan, dana tersebut telah diajukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"BNPB sudah mengajukan pekan ini, untuk tambahan on call (anggaran yang siap digunakan) untuk Lombok. Tampaknya utamanya untuk perumahan dan ini sedang kita review," kata Askolani di kantor Kemenkeu, Jakarta pada Senin (20/8).
Askolani menjelaskan, terkait bencana Lombok, BNPB sebelumnya telah mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 700 miliar. Dana tersebut telah digunakan oleh BNPB termasuk untuk menangani bencana sebelum peristiwa gempa Lombok. "Ketika di Lombok ada kejadian, dana itu sebagian dia bisa pakai untuk awal," ujar Askolani.
Dia mengatakan, penyaluran tambahan dana bencana tersebut akan segera diselesaikan agar bisa segera digunakan untuk menangani persoalan di Lombok. Terkait penambahan dana selanjutnya, Askolani mengaku pemerintah siap mengucurkan dana sesuai permintaan BNPB. Bahkan, untuk penanganan pascabencana di Lombok pemerintah juga dapat menyiapkan alokasi anggaran di 2019.
"Kita kan mengalokasikan harus efisien dan efektif sesuai kebutuhan. Nanti selanjutnya pasti BNPB akan hitung lagi, berapa kebutuhan dan untuk kegiatan apa. Kita siap support," kata Askolani.
Terkait penambahan dana bantuan, Askolani mengatakan, hal itu bisa difokuskan untuk menangani bencana di Lombok. Meski, ujarnya, tidak tertutup kemungkinan dana tersebut bisa dipakai jika terjadi bencana di daerah lain. "Tapi kita fokus untuk Lombok, kita percepat penyelesaiannya. Itu bukan hanya 2018 saja, bisa juga di anggaran 2019," katanya.