REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Terdakwa pembunuhan terhadap supir Gocar di Palembang ternyata sudah merencanakan kejahatan tersebut. Hal itu terungkap berdasarkan hasil rekontruksi kejadian yang dilakukan Subdit III Jatanras Ditreskrium Polda Sumsel.
Sebanyak 16 adegan diperankan terdakwa dalam rekontruksi kejadian yang dilakukan di halaman belakang gedung Subdit III Jatanras Ditreskrium Polda Sumsel, Palembang, Selasa (8/5). Hal tersebut sekaligus mengungkap kasus pembunuhan terhadap sopir Gocar Try Widyanto.
Dalam rekonstruksi, terlihat empat tersangka, yakni masing-masing Tyas Dryantama dan Bayu Irmansyah, dihadirkan langsung. Sementara itu, dua tersangka, Poniman dan Hengki Sulaiman, diperankan petugas karena keduanya telah ditembak mati oleh polisi.
Keempat pelaku awalnya berkumpul di kamar kos-kosan milik Tyas di Jalan Kapten Anwar Arsyad, Way Hitam, Kecamatan Ilir Barat I, pada 12 Februari 2018 untuk merencanakan aksi perampokan terhadap sopir taksi daring. Kemudian, mereka langsung menyiapkan tali tambang.
Lalu, keesokan harinya, Bayu membuat akun Facebook dan akun Gocar dengan menggunakan handphone milik Poniman.
Pada 15 Februari 2018, mereka kembali berkumpul di kos-kosan Tyas untuk melakukan aksi perampokan, lalu Bayu langsung memesan Gocar menggunakan handphone milik Poniman. Tyas mengarahkan agar sopir menjemput mereka di kos-kosan Jalan Kapten Anwar Arsyad, Way Hitam, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.
Kemudian, sopir Gocar Tri Widyantoro menelepon pemesan, lalu tak berapa lama tiba di lokasi. Kemudian, keempat tersangka langsung masuk ke dalam mobil dengan tujuan ke Kenten Laut.
Saat itu, tersangka Bayu duduk di samping sopir, sedangkan Hengki duduk di belakang sopir, Tyas duduk di kursi bagian tengah, dan Poniman berada di sampingnya.
Sesampainya di perkebunan kelapa sawit wilayah Tanjung Lago, Bayuasin, tersangka Bayu pura-pura membayar ongkos dan menyuruh korban untuk menepi. Saat itulah tersangka Hengki yang duduk di bagian belakang langsung mengeluarkan tali tambang dan menjerat leher korban hingga tak berdaya.
Lalu, jasad korban dibuang ke arah rawa-rawa tak jauh dari lokasi korban dijerat dan akhirnya kerangkanya ditemukan pada Maret atau dua bulan kemudian.
Setelah melakukan aksinya, para pelaku langsung membawa mobil Xenia dan telepon gengam milik korban, lalu menjualnya di pusat perbelanjaan Internasional Plaza.
Kanit I Subdit III Jatanras Ditreskrium Polda Sumsel Kompol Antoni Adhi mengatakan, setelah rekonstruksi ini akan dilanjutkan dengan pelimpahan berkas ke kejaksaaan untuk kedua tersangka melanjutkan proses hukum di pengadilan.
Kasus hilangnya supir Gocar Try Widyanto sempat menarik perhatian masyarakat Palembang dan sekitarnya karena selama hampir dua bulan tak kunjung ditemukan jasadnya. Misteri hilangnya Try ini memancing simpati dari para pengemudi taksi daring di kota tersebut.