Ahad 17 Jun 2018 02:25 WIB

Polda Sumsel Tembak Mati Pembunuh Sopir Grab

Polisi menembak satu dari tiga pelaku pembunuhan dan perampokan Sopir Grab.

Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.
Foto: Antara/Bima
Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tim Reserse Kejahatan dan Kekerasan Polda Sumatera Selatan menembak mati satu dari tiga pembunuh dan perampok sopir taksi daring Grab Aji Saputra pada Rabu (13/6) malam kemarin.

Keberhasilan mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan sopir Grab tersebut diungkapkan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara seusai melihat kondisi jenazah pembunuh sopir taksi daring itu di Kamar Mayat Rumah Sakit Bhayangkara di Palembang, Sabtu (16/6) sore.

Kapolda pada kesempatan itu menjelaskan pihaknya hari ini berhasil menangkap tiga tersangka pelaku pembunuh sopir Grab. Kondisinya dua orang dalam keadaan hidup dan satu meninggal dunia karena saat akan ditangkap melawan petugas.

"Tersangka perampok dan pembunuh sopir taksi daring tersebut ditangkap di Kabupaten Musirawas bersama barang bukti mobil milik korban," katanya.

Dia menjelaskan, kasus perampokan dan pembunuhan sopir taksi daring itu terjadi pada Rabu (13/6) malam. Saat itu korban menerima permintaan dari rombongan tersangka dan menjemput mereka di pusat pertokoan JM Sukarami dengan tujuan kawasan Jalan Suka Bangun, Palembang.

Dalam perjalanan mengantar tersangka, korban dihabisi ketiga pelaku dan jasadnya dibuang di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin perbatasan dengan Musirawas.

Jenazah sopir taksi daring itu ditemukan masyarakat yang akan memancing ikan pada Kamis (14/6) sore tersangkut di bawah jembatan Kompleks Perumahan Pemda. Korban ditemukan dengan luka bekas jeratan pada leher dan luka tusuk di bagian dada sebelah kanan.

Jenazah korban sudah diserahkan dan dimakamkan oleh pihak keluarganya. Sementara jenazah tersangka saat ini masih diamankan di RS Bhayangkara untuk kepentingan penyidikan, sedangkan dua tersangka yang masih hidup sedang menjalani pemeriksaan intensif, kata Irjen Zulkarnain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement