Jumat 25 Oct 2019 19:01 WIB

Tips untuk Driver Ojol Antarkan Penumpang Jarak Jauh

Driver ojol diminta meningkatkan kewaspadaan jika mendapatkan orderan jarak jauh.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
Pembunuh driver Gocar.
Pembunuh driver Gocar.

jatimnow.com -- Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur memberikan tips bagi mitra driver untuk mengangkut penumpang agar kasus terbunuhnya Rusdianto, driver Go-Car tidak terulang. Daniel Lukas Rorong, Humas PDOI Jawa Timur mengimbau pada rekan-rekan driver online, baik itu roda dua maupun roda empat agar lebih meningkatkan lagi kewaspadaannya jika mendapatkan orderan. Khususnya bagi yang ngalong (istilah menerima orderan di malam hari sampai dini hari).

"Yang paling utama, jangan pernah mau menerima orderan secara offline (mematikan aplikasi). Karena ini sangat beresiko terhadap keamanan serta keselamatan driver selama perjalanan," katanya, Jumat (25/10/2019).

Baca Juga

Selain itu, lanjut Daniel, ada beberapa tips aman yang harus dijalankan oleh rekan-rekan driver online dalam menjalankan profesinya. Yang pertama, jika menerima orderan dengan rute jauh, diharapkan agar men-screenshoot akun penumpang serta nomor kontaknya, lalu kirimkan pada pihak keluarga untuk sekadar laporan.

Atau bisa dikirimkan data tersebut pada rekan seprofesi lainnya di masing-masing komunitas serta paguyuban driver online yang diikuti. Kedua, pastikan bahwa identitas akun itu sama dengan penumpang yang order.

Ketiga, jangan lupa mengajak penumpangnya, terlebih jika jumlahnya lebih dari dua orang untuk foto bersama. Keempat, manfaatkan fasilitas sharelock minimal 8 jam dan kirimkan pada pihak keluarga atau komunitas driver online yang diikuti, untuk bisa dipantau selama perjalanan. Syukur-syukur, dipasangi GPS pada unit kendaraan yang dimiliki.

"Jika tips ini dijalankan oleh rekan-rekan driver online, Insya Allah akan lebih meminimalisir resiko kejahatan yang sudah direncanakan oleh oknum penumpang," papar Daniel, yang sudah menjadi driver online sejak April 2017 ini.

Baca juga:  

Daniel meneruskan, PDOI Jawa Timur mengapresiasi kinerja pihak kepolisian yang telah menangkap pelaku dan diharapkan memberikan hukuman seberat-beratnya. "Karena mereka (pelaku), sungguh di luar batas perikemanusiaan, sampai tega menghilangkan nyawa rekan seprofesi kami dengan cara yang sadis," ucap dia.

Rahmatullah Riyadi, Sekretaris PDOI Jawa Timur berharap agar pihak aplikator transportasi online semakin meningkatkan keamanannya, terutama verifikasi identitas penumpang. Misal, KTP atau SIM serta foto profil penumpang.

"Tahap ini masih belum dilakukan oleh pihak aplikator, baik itu Grab, Gojek, maupun lainnya," kata Rahmat. Ditambahkannya, meski saat ini, sudah ada fasilitas panic bottom (tombol darurat) di dalam aplikasi, tetapi hal ini masih belum menjamin sepenuhnya keselamatan mitra driver online.

Hal senada juga ditegaskan oleh Herry Wahyu Nugroho, Ketua PDOI Jawa Timur. Dia berharap agar pihak aplikator mau lebih lagi meningkatkan keamanan serta keselamatan mitranya, termasuk penumpang.

"Intensitas pertemuan kopi darat (kopdar) antara pihak aplikator dengan mitra driver online bisa lebih ditingkatkan lagi. Termasuk edukasi untuk keselamatan serta keamanan selama menjalankan profesi," harap Herry.

Sebelumnya, Rusdianto driver online roda empat (GO-Car) meninggal dunia setelah dibunuh dengan jalan dijerat oleh tali tambang oleh Gianto (36), asal Babatan Gang 1, Kecamatan Wiyung, Surabaya. Gianto memesan Go-Car dengan akun palsu dengan nama 'Dwi'. Jenazah Rusdianto sendiri ditemukan meninggal di Tol Pandaan-Malang KM 72.200, pada Rabu (23/10). Pelaku Gianto ditangkap Satreskrim Polres Pasuruan saat bersembunyi di Perum Pelem Pertiwi Blok JF 10, Desa Pelem Watu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement