Kamis 16 Oct 2025 10:50 WIB

Jasad Warga Palestina yang Diserahkan Israel Memprihatinkan, Ada Ikatan di Leher, Diduga Dieksekusi

Banyak jenazah tampak membusuk atau hangus terbakar

Rep: Mg161/ Red: Teguh Firmansyah
Tahanan Palestina yang dibebaskan sebagai bagian gencatan senjata tiba di Jalur Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom, mencapai Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza selatan,  Senin (13/10/2025).
Foto: Muhammad Rabah/Dok Republika
Tahanan Palestina yang dibebaskan sebagai bagian gencatan senjata tiba di Jalur Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom, mencapai Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza selatan, Senin (13/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa mereka telah menerima 45 jenazah Palestina yang sebelumnya ditahan oleh Israel melalui Komite Internasional Palang Merah (ICRC). Tim forensik menggambarkan kondisi jenazah yang diterima sangat menghawatirkan, menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik.

Dilansir dari Aljazirah, tim medis masih memeriksa, mendokumentasikan, dan menyiapkan jenazah untuk diserahkan kepada keluarga sesuai dengan prosedur dan protokol medis yang berlaku.

Baca Juga

Israel akan menyerahkan 15 jenazah warga Palestina untuk setiap jenazah warga mereka yang dikembalikan. Hal ini sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata yang didukung oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan bertujuan untuk mengakhiri perang dua tahun di Gaza.

Sampai kini, sudah ada 45 jenazah yang dikembalikan pada Senin.

Warga Palestina menunggu informasi tentang jenazah yang akan tiba di Rumah Sakit Nasser pada Selasa dan Rabu. Tim forensik mengatakan bahwa ada beberapa luka akibat tindakan kekerasan fisik.

Dilaporkan dari Aljazirah, sumber medis mengatakan beberapa jenazah warga Palestina ditemukan dengan mata tertutup dan tangan terikat, yang mengindikasikan kemungkinan terjadinya eksekusi di lapangan.

Israel diperkirakan akan menyerahkan lebih banyak jenazah, meskipun pejabat setempat belum mengatakan berapa banyak yang akan dikembalikan. Masih belum jelas apakah jenazah-jenazah tersebut digali dari pemakaman oleh tentara Israel selama serangan daratnya, atau jenazah tersebut adalah tahanan yang tewas dalam serangan Israel.

Selama perang, militer Israel memang telah menggali kembali kuburan sebagai bagian dari pencarian jenazah tawanan. 

Identifikasi

Saat tim forensik memeriksa gelombang pertama jenazah yang dikembalikan, Kementerian Kesehatan pada Rabu merilis foto 32 jenazah tak dikenal untuk membantu keluarga mengidentifikasi kerabat mereka yang hilang.

Banyak jenazah tampak membusuk atau hangus terbakar. Beberapa kehilangan anggota tubuh atau gigi, sementara lainnya tertutup pasir dan debu.

Pejabat kesehatan mengatakan bahwa pembatasan Israel terhadap masuknya peralatan uji DNA ke Gaza membuat tim medis terpaksa mengandalkan ciri fisik dan pakaian jenazah untuk proses identifikasi.

Tim forensik yang menerima jenazah mengatakan beberapa masih dalam kondisi terikat atau menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik.

“Ada tanda-tanda penyiksaan dan eksekusi,” kata Sameh Hamad, anggota komisi yang bertugas menerima jenazah di Rumah Sakit Nasser.

Jenazah-jenazah tersebut merupakan pria berusia antara 25 hingga 70 tahun. Sebagian besar ditemukan dengan tali atau ikatan di leher. Mayoritas mengenakan pakaian sipil, sementara beberapa lainnya mengenakan seragam, yang menunjukkan bahwa mereka kemungkinan adalah pejuang Palestina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement