Senin 15 Jan 2018 18:41 WIB

Polisi Bekasi Kejar Tersangka Penyerangan Truk DKI

Sejumlah truk sampah DKI Jakarta antre memasuki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (6/11) dini hari.
Foto: Antara/Risky Andrianto
Sejumlah truk sampah DKI Jakarta antre memasuki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (6/11) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, Jawa Barat, tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan truk sampah DKI Jakarta di Jalan Raya Narogong pada Ahad (14/1) pagi. "Serangan yang dilakukan berupa pelemparan batu ke arah kaca mobil. Sopir truk sampah atas nama Pollo Sagala (39) dilaporkan selamat dari penyerangan itu," kata Kasubag Humas Polrestro Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing Andari di Bekasi, Senin (15/1).

Menurut dia, insiden itu berlangsung sekitar pukul 04.00 WIB saat Pollo melintas di Jalan Raya Narogong Kecamatan Bantargebang untuk membuang muatan sampahnya di Tepat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang Kota Bekasi. "Saat melintasi Jalan Raya Narogong KM 11, tiba-tiba truk diserang oleh dua pria yang datang dari arah berlawanan," katanya.

Korban diketahui rutin beraktivitas mengangkut timbunan sampah warga DKI di Kecamatan Grogolpetamburan, Jakarta Barat. Erna mengatakan, lemparan batu pelaku merusak kaca depan truk hingga pecah, namun Pollo berhasil menghindar dari pecahan kaca dan batu sehingga selamat dari insiden tersebut.

Kasus itu saat ini masih ditangani penyidik Unit Reskrim Polsek Bantargebang. “Kami sudah mengantongi identitas pelaku. Doakan, semoga pelaku bisa ditangkap,” kata Erna.

Secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan sopir truk sudah melaporkan hal ini ke Mapolsek Bantargebang, Kota Bekasi. "Harapan kami pelakunya bisa segera ditangkap, karena kasus tersebut terus berulang sejak tahun 2017 lalu," katanya.

Menurut kesaksian korban, kata dia, ada dua pria yang datang menggunakan satu unit sepeda motor langsung melempar truk hingga kaca depan truk pecah. "Kerugian kaca truk sekitar Rp5 jutaan," ujar Isnawa.

Menurut dia, kejadian ini bukan hanya merugikan DKI Jakarta, namun juga psikis para sopir yang menjadi was-was saat mengangkut sampah dari DKI menuju TPST Bantargebang. "Sopir jadi ketakutan, karena ini sudah seperti teror saja," katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Lingkungan Hidup DKI, insiden penyerangan terhadap truk sampah DKI sepanjang 2017 telah melebihi 10 kasus. Motif penyerangan biasanya hanya untuk mencari kesenangan, sekaligus supaya kelompok mereka disegani oleh pemuda lain.

"Saya minta agar razia di jalur yang menjadi lintasan truk sampah dirutinkan," katanya.

 

 

 

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement