REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota masih menyelidiki kasus bentrokan dua organisasi kemasyarakatan (ormas) di Lapangan Seroja, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Sabtu (16/12) dini hari. Salah satu pelaku bentrok bernama Lim Eng Sam (39) tewas akibat bentrokan tersebut.
Kapolrestro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengatakan, hasil penyelidikan sementara, bentrokan itu dipicu karena adanya kesalah pahaman antara dua kelompok. "Kami masih memeriksa 15 orang yang kami amankan dalam kasus ini," kata Indarto, Sabtu (16/12).
Dari keterangan sementara ke-15 pelaku, Indarto menyebut, dua kelompok yang terlibat adalah para pemuda dari ormas setempat dan para pemuda di Perumahan Tytyan Kencana yang ada di lokasi.
Menurutnya kedua ormas itu kerap berselisih. Puncaknya pecah pada Sabtu (16/12) dini hari.
Berdasarkan keterangan, bentrokan berawal saat salah seorang pedagang makanan bernama Bambang menegur sekelompok pemuda asal Perumahan Tytyan Kencana yang sedang mabuk minuman keras (miras). "Tidak terima dinasehati, lima pemuda ini kemudian melawan sehingga masyarakat menjadi resah," ujarnya.
Kemudian, Bambang melapor kepada rekannya, Dadang, yang merupakan ketua ormas di wilayah itu. Dadang pun ke lokasi untuk meleraikan kesalahpahaman itu. Rekannya yang bernama Sugianto (35) pun juga ikut bersama Dadang.
Namun, upaya ini tak dipedulikan oleh kelompok lawan. Salah satu pelaku lalu memukul dan mengayunkan gelas kaca yang telah dipecahkan ke arah Sugianto hingga mengalami luka di wajah. Sugianto pun langsung dibawa ke klinik terdekat oleh rekannya, untuk dilakukan perawatan.
Merasa tak terima, Lim pun membawa rekan-rekannya yang lain dari kelompok ormas setempat untuk mendatangi Perumahan Tytyan Kencana. "Mereka mendatangi ujung jembatan yang menghubungkan Perumahan Tytyan Kencana dengan Harapan Jaya," ujar Indarto.
Sementara, lima pemuda kelompok Perumahan Tytyan Kencana juga bersiap di depan Perumahan. Kelompok korban pun berniat untuk menyerang, namun anggota Polsek Bekasi Utara yang mengetahui hal itu, langsung menghalau dengan melontarkan gas air mata ke arah kelompok korban.
Namun, karena jumlahnya yang banyak, upaya melontarakan gas air mata tak mempan. Mereka lalu menyerang pemuda-pemuda di depan Perumahan yang ternyata masing-masing telah membawa celurit.
Begitu tahu lima pemuda itu membawa celurit, anggota ormas itu berbalik arah untuk mencari perlindungan, katanya. Korban Lim pun terkena luka sabetan di sekujur tubuh karena ia berada di barisan paling depan.
Noval Adam (20) mengalami luka sobek di bagian hidung sampai mengeluarkan darah dan Deni (34) mengalami bocor di bagian kepala akibat terkena lemparan batu, kata Indarto.
Puluhan anggota Polrestro Bekasi Kota langsung mendatangi lokasi sehabis mendapat laporan dari Polsek Bekasi Utara. Sebanyak 15 pemuda yang terlibat dalam aksi bentrokan itu diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sampai saat ini, sejumlah anggota Brimob Polda Metro Jaya dan Polrestro Bekasi Kota masih bersiaga mengantisipasi serangan susulan.