REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dalam antisipasi tawuran yang terjadi di Kota Bekasi, Kepolisian Resor Metropolitan (Polres Metro) Bekasi Kota melakukan giat Operasi Cipta Kondisi setiap malam. Operasi itu dilakukan dengan melakukan patroli di berbagai kawasan rawan akan tawuran.
Kepala Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto mengatakaan Operasi Cipta Kondisi telah dilaksanakan mulai pekan akhir Desember lalu. "Sudah dimulai sejak pekan lalu, kita patroli ke beberapa tempat yang memang rawan setiap malam," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (2/1).
Ia menyebut, telah melakukan evaluasi atas semua peristiwa tawuran yang terjadi beberapa waktu terakhir. Dalam evaluasi tersebut, ia mendapatkan keterangan peristiwa tawuran kerap terjadipada Sabtu malam.
"Terjadinya selalu pada akhir pekan, seperti malam Sabtu (Jumat malam) atau malam Ahad (Sabtu malam), dan juga Ahad malam," katanya.
Ia pun berujar, dengan keterangan seperti itu, ia galakkan patroli di wilayah hukumnya dengan melakukan patroli bersama tiga pilar keamanan pada tiap akhir pekan. Indarto mengatakan, pada Sabtu (30/12) malam pekan lalu, telah melakukan giat Operasi Cipta Kondisi dengan skala besar bersama dengan TNI, Polri, dan juga Satpol PP.
"Kami mengamankan sampai 25 remaja putra dan enam remaja putri di wilayah Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi," katanya.
Ke-25 remaja itu terdiri dari remaja 19 putra dan enam putri.Mereka diamankan oleh polisi karena kedapatan sedang bergerombol dan meminum minuman keras pada pukul 03.00, Ahad (31/12). Indarto mengatakan, Operasi Cipta Kondisi saat itu yang langsung dipimpin olehnya berpatroli di sekitaran alun-alun atau lapangan di wilayah Pondokgede, tak jauh dari kantor Polsek Pondokgede.
"Para remaja tampaknya tak takut, sebab mereka berani berkumpul di dekat kantor polisi," ujarnya.
Ia berujar, Operasi Cipta Kondisi ini takakan pandang bulu kepada siapa pun yang memang berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat. "Kita tak akan beri toleransi, pokoknya nanti kalau pada pukul 01.00 WIB sampai subuh ada yang bergerombol, mabuk-mabukan, dan membawa senjata tajam langsung kita bawa ke kantor," katanya.
Indarto juga mengungkapkan, di wilayah Kota Bekasi masih belum ditemukan geng-geng motor yang berulah. Namun kelompok-kelompok remaja di Kota Bekasi, ia sebut sering melakukan kontak dan janjian untuk tawuran.