Selasa 21 Feb 2017 16:11 WIB

Emil Ajak Bersikap Galak ke Pembuang Sampah Sembarangan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Foto: Mahmud Muhyidin
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2017 dengan menggelar Festival Peduli Sampah di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (21/2). Festival Peduli sampah tersebut, dimulai dengan gerakan pungut sampah oleh pelajar mulai dari tingkat SD Hingga SMA.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memberikan pesan pada pelajar soal kebiasaan membuang sampah. Pria yang akrab disapa Emil tersebut menyarankan kepada pelajar di Bandung agar saling mengingatkan kepada temannya agar tak membuang sampah sembarangan.

"Kamu harus galak lihat teman kamu yang nyampah. Kamu harus galak kalau ada teman-teman kamu yang buang sampah di jalan. Saya kira itu pesan saya kita jadikan Bandung Juara," ujar Emil kepada ratusan pelajar, Selasa (21/2).

Menurut Emil, Pemkot Bandung sudah dua kali mendapatkan Adipura. Jadi, Adipura tersebut tidak boleh pergi, harus dipertahankan.

"Kota kita tanggung jawab kita. Jadi bukan kota kita tanggung jawab Pak Wali, bukan. Apa artinya? Jadi kalau ke luar rumah terus ada sampah jangan mengandalkan tukang sampah," katanya.

Emil berharap, para pelajar bisa menjadi duta besar kebersihan minimal untuk lingkungannya sendiri.

Ia ingin, semua pelajar bisa menjadi teladan.

"Caranya dengan TPS. Tahan memproduksi sampah, pungut sampahnya, simpan sampah pada tempatnya," kata Emil.

Emil  mencontohkan, Ia kerap menyimpan sampahnya sendiri jika tidak menemukan tempat sampah di sekitarnya. Ia, akan membuang sampah itu setelah menemukan tempat sampah.

"Misalnya saya buka permen, terus enggak ada tempat sampah. Saya sakuin. Jadi baju saya itu jadi kantong sampah saya sendiri," kata Emil memberi contoh.

Sementara menurut Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup, Salman Fauzi, terkait sampah Kota Bandung memang masih memiliki banyak problem. Karena, budaya masyarakat untuk membuang sampah ke tempatnya masih harus dibangun.

"Butuh edukasi memang tidak gampang. Harus edukasi masyarakat terus jadi budaya, berubah," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement