REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, penyelesaian masalah sampah di Jakarta harus diubah. Anies akan merombak manajemen pengelolaan sampah yang selama ini diterapkan di Ibu Kota.
"Pola lama yang hanya sekadar kumpul, angkut, dan buang itu harus diubah," kata dia di Jakarta, Rabu (23/11).
Menurutnya, pola seperti itu cenderung tak efektif dalam menyelesaikan masalah sampah. Apalagi, kata cagub nomor urut tiga ini, tak jarang di beberapa wilayah ada sampah yang baru diangkut setelah beberapa hari. Hal itu tentu tidak baik untuk masyarakat sekitar.
Anies menjelaskan, pemerintah tak cukup dengan membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) atau ITF (intermediate treatment facility) saja. Tetapi, kata dia, masyarakat harus diberikan edukasi untuk mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat.
"Harus diberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat, agar sampah bisa di-recycle menjadi barang bernilai ekonomi," ujar dia.
Cawagub pendamping Anies, Sandiaga Uno menambahkan, edukasi terhadap masyarakat tentang pengolahan sampah penting untuk dilakukan. Selain menyelesaikan persoalan sampah Ibu Kota, cara ini diyakini bisa mendapat penghasilan tambahan.
"Sehingga kesejahteraannya juga terangkat," katanya.