Kamis 17 Nov 2016 19:50 WIB

Jenderal Doni Sosialisasi Ancaman Global ke Masyarakat

Pangdam XVI/ Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo
Pangdam XVI/ Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI Doni Monardo melakukan sosialisasi tentang ancaman isu global kepada komponen masyarakat Maluku di Baileo Slamet Riyadi, Korem 151/ Biniya. Pangdam mengatakan TNI mempunyai kewajiban mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta melindungi rakyat Indonesia dari ancaman musuh baik dari dalam maupun luar negeri.

"Saya juga selaku Panglima utama mendapatkan tugas dari markas besar TNI dari Panglima TNI, Pimpinan TNI untuk memberikan sosialisasi tentang hakikat ancaman pada saat ini sehingga saya ditugaskan staf untuk berkoordinasi dengan komponen masyarakat Maluku, baik itu pendeta, ustad, dai dan seluruh tokoh-tokoh pemuda di bidang agama," katanya.

Ia menjelaskan prospektif ancaman yang dihadapi bangsa indonesia saat ini yang berpengaruh langsung terhadap masyarakat adalah persaingan ekonomi dan narkoba, yang saat ini telah mempengaruhi hampir seluruh kalangan dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Ancaman lain yang harus diwaspadai adalah aksi terorisme.

"TNI yang merupakan garda terdepan dalam mempertahankan negara yang memiliki tugas menjaga kedaulatan, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia dari ancaman musuh baik dari dalam  maupun luar negeri," tegas mantan Danjen Koppasus ini dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/11).

Doni melanjutkan, untuk melindungi dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, Kodam XVI/Pattimura terus melakukan berbagai program baik dalam Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP). 

Dalam OMP kodam Pattimura terus meningkatkan sistem senjata teknologi dankemampuan prajurit dalam latihan militer maupun terus meningkatkan kemampuan bela diri.

Sedangkan dalam  OMSP, kodam Pattimura terus meningkatkan senjata sosial melalui pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan(Security approach) yang seimbang untuk mendapatkan smart power melalui Emas Biru dan Emas Hijau untuk perdamaian, kerukunan dan kesejahteraan atau lebih dikenal dengan istilah Emas Putih.

"Bahwasanya karakteristik yang harus kita hargai sebagai tentara di manapun juga adalah harus memahami tentang kultur budaya dan saya perintahkan kepada segenap prajurit Kodam XVI/Pattimura untuk belajar tentang antropologi. Ternyata Maluku ini luar biasa," ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut diberikan kesempatan kepada Kapolda Maluku untuk menyampiakan kondisi Kabtimas di Maluku. Juga kepada para tokoh Agama, Masyarakat, Adat dan pemuda diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan dan pesan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement