Rabu 13 Apr 2016 09:30 WIB

Penggusuran Permukiman Kumuh tak Otomatis Menghilangkan Kemiskinan

Foto aerial suasana penggusuran kawasan permukiman Pasar Ikan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Jakarta, Senin (11/4).(Antara/Andika Wahyu)
Foto: Antara/Andika Wahyu
Foto aerial suasana penggusuran kawasan permukiman Pasar Ikan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Jakarta, Senin (11/4).(Antara/Andika Wahyu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati filantropi Islam, M Fuad Nasar mengkritisi tindakan Pemprov DKI Jakarta yang melakukan penggusuran di Pasar Ikan, Jakarta Utara.

"Di manakah kita taruh nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, kerakyatan/kebijaksanaan/hikmah/permusyawaratan, dan keadilan sosial yang semestinya harus dijunjung tinggi," kata Fuad Nasar di Jakarta, Rabu (13/4).

"Apakah kita hendak membuat masyarakat, terutama di lapisan akar rumput, tidak percaya lagi terhadap Pancasila?"

Menurut Wakil Sekretaris Baznas periode 2008-2015 itu tidak salah jika ada yang mempertanyakan, masihkah Pancasila dipedomani sebagai landasan etik dan moral dalam pelaksanaan pembangunan.

"Penggusuran permukiman kumuh tidak otomatis menghilangkan kemiskinan, tetapi bisa memperlebar kemiskinan dan kesenjangan sosial. Ini harus diperhatikan betul dalam menata pembangunan Ibu Kota ke depan."

(Baca Juga: 'Tidakkah Ada Cara Lebih Manusiawi dalam Menggusur Pasar Ikan?')

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement