Rabu 13 Apr 2016 09:23 WIB

'Tidakkah Ada Cara Lebih Manusiawi dalam Menggusur Pasar Ikan?'

 Petugas menggunakan eskavator meratakan bangunan saat penertiban yang dilakukan di Pasar Ikan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4). (Republika/Raisan Al Farisi)
Petugas menggunakan eskavator meratakan bangunan saat penertiban yang dilakukan di Pasar Ikan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan yang semakin jauh dari nilai Pancasila harus dibetulkan arah dan praktiknya. Contoh aktual adalah penggusuran dan pembongkaran pemukiman penduduk di Luar Batang dan Pasar Ikan, Jakarta Utara awal pekan ini, kata pemerhati filantropi Islam, M Fuad Nasar.

"Yang dihadapi adalah rakyat kecil, ada orang tua, perempuan dan anak-anak. Hati nurani kita terenyuh melihat peristiwa itu," kata Fuad Nasar di Jakarta, Rabu (13/4).

"Tidak adakah cara lain, cara yang lebih berbudaya," kata dia melanjutkan. "Apakah Pemerintah DKI Jakarta sudah kehabisan akal sehingga menempuh cara paksa dan represif? Sudah musnahkah kearifan lokal kita untuk mengedepankan musyawarah dan pendekatan yang manusiawi terhadap bangsa sendiri."

Menurut Magister Program Studi Ketahanan Nasional UGM itu, penggusuran demi penggusuran secara tidak sengaja menebar benih-benih radikalisasi baru di tengah masyarakat. "Anak-anak yang menyaksikan rumahnya dirubuhkan dengan alat berat, orang tuanya menjerit, di situ ada banyak tentara dan polisi, apa kira-kira yang ada di benak mereka saat itu," ucap dia.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement